Oleh : Nurlaela Bonso S.Pd*
Pandemi Covid 19 yang merebak sejak awal tahun 2020 telah menelan korban ribuan jiwa. Virus yang sangat berbahaya dengan penyebaran yang sangat cepat membuat virus ini menelan korban ribuan jiwa. Korban berjatuhan bukan hanya di Indonesia tetapi terjadi di seluruh dunia. Hal ini membuat pemerintah mengambil langkah untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini dengan membuat satgas penanggulangan Covid 19. Satgas penanggulangan Covid 19 memutuskan untuk membuat langkah dalam menanggulangi penyebaran virus ini. Beberapa langkah yang dilakukan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona yaitu :
1. Rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik
2. Menjaga asupan gizi untuk memperkuat imunitas
3. Menjaga jarak atau social distancing
Point ketiga diatas yaitu melakukan social distancing atau PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) menyebabkan banyak kegiatan tertunda, termasuk proses pembelajaran yang tidak dapat dilaksanakan secara konvensional seperti yang selama ini dilakukan. Untuk menyiasati agar proses pembelajaran tetap berjalan meskipun tidak dapat bertemu seperti biasanya maka diadakan pembelajaran secara daring. Pembelajaran secara daring dilaksanakan melalui platform kelas yang telah disepakati antara orang tua siswa dan guru. Di SDN Maradekaya I kami sepakat untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan grub whatsapp.
Pembelajaran dengan platform whatsapp ini berlaku baik untuk pembelajaran tematik maupun pembelajaran pengembangan pendidikan karakter. Keputusan menggunakan grub whatsapp ini diambil mengingat keterbatasan smartphone sebagai sarana utama dalam proses pembelajaran. Smartphone hanya dimiliki oleh orang tua siswa atau bahkan tetangga sehingga siswa harus bergiliran dalam menggunakan smartphone. Dengan Grub whatsApp siswa dapat dengan mudah mengakses pembelajaran kapan saja giliran mereka memegang smartphone dari orang tua atau tetangga. Guru juga dapat dengan mudah memberikan pembelajaran dengan mengirim materi melalui grub whatsapp.
Pembelajaran pengembangan pendidikan karakter dilaksanakan secara daring dengan koordinasi antara Kepala sekolah, wali kelas, Guru PAI dan orang tua siswa. Pembelajaran pengembangan pendidikan karakter dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran pendidikan karakter ini dimaksudkan untuk menanamkan nilai – nilai karakter kepada siswa sejak dini.
Pendidikan karakter adalah sebuah upaya atau usaha yang memang telah direncanakan untuk mewujudkan suasana dan juga proses di dalam pemberdayaan potensi, atau pembudayaan setiap peserta didik dalam membangun sebuah karakter sebagai warga Negara Indonesia yang baik. Ketika kita memiliki usaha atau upaya tersebut, maka nantinya akan tercipta seorang warga negara yang memiliki moral sekaligus akhlak yang baik. Suatu bentuk dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia, yang dengan suatu tindakan yang sifatnya mendidik bagi generasi yang akan datang juga merupakan definisi dari pendidikan serta karakter itu. Berikut ini nilai yang mampu membentuk suatu pendidikan karakter yaitu religious, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, peduli sosial, kerja keras, peduli lingkungan, kreatif, gemar membaca, mandiri, cinta damai, dekoratis, bersahabat, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Adapun tujuan pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter adalah
• Membentuk karakter peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, toleran, tangguh dan berperilaku baik
• Untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi individu yang berpikiran, berhati dan berperilaku yang baik
• Untuk menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri peserta didik
Kegiatan pengembangan pendidikan karakter dilakukan oleh siswa sesuai dengan arahan guru dalam grub whatsapp kelas. Siswa merekam aktifitas pengembangan karakter dalam bentuk video dan dikirimkan dalam grub whatsapp. Kegiatan keagamaan dilaksanakan secara dinamis sesuai dengan jadwal yang terlampir seperti menghafal surah – surah pendek, niat sholat wajib dan sholat sunat, menghafal ayat kursi dan lain – lain. Sedangkan kegiatan penanaman rasa tanggung jawab dilakukan sesuai dengn tugas siswa dirumahnya masing – masing. Hal ini sesuai dengan koordinasi antara orang tua siswa dan guru sehingga proses penanaman peendidikan karakter dapat diawasi oleh orang tua siswa secara langsung.
Berkat kerjasama semua pihak kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik meskipun guru dan siswa tidak dapat bertemu secara tatap muka karena masih dalam masa PSBB. Dengan kerjasama dan koordinasi yang baik semua proses pembelajaran dapat dilaksanakan sehingga siswa tidak ketinggalan proses pembelajaran. Pandemi tidak menjadi alasan untuk berhenti belajar, terutama bagi kami keluarga besar SDN Maradekaya I.
prakteknya bisa disaksikan disini :
*) Penulis adalah guru SDN Maradekaya 1 Makassar