MataKita.co, Jakarta – Generasi Milenial Independen Indonesia (GEMINI) menggelar Bedah Buku berjudul “Resolusi Konflik Kegiatan Industri Hulu Migas VS Masyarakat Sekitar”. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, yaitu online dan offline, yang bertempat di 1947 Cafe Jakarta,11 April 2021
Pada kegiatan kali ini, GEMINI yang bekerja sama dengan SKK MIGAS, menghadirkan Didik S. Setyadi selaku penulis buku dan juga selaku Kepala Divisi Formalitas SKK Migas. Selain itu, GEMINI juga menghadirkan dua pemateri lainnya yaitu Aflina Mustafaina selaku perwakilan Aktifis Perempuan dan Keni Novandri Saputra selaku perwakilan Aktifis Milenial.
Nurjannah selaku founder GEMINI, menyampaikan bahwa kegiatan diskusi atau bedah buku yang diadakan oleh GEMINI merupakan salah satu bukti pengawalan GEMINI dalam memberikan ruang-ruang bagi anak-anak milenial untuk mengembangkan kapasitas dirinya.
“Peningkatan sumberdaya manusia, khususnya anak-anak milenial pada saat ini sangat diperlukan. Teman-teman milenial harus terus aktif dalam setiap kegiatan-kegiatan produktif atau forum-forum yang dapat meningkatkan kapabilitas dan kualitas dirinya,” ujar Jhane sapaan akrabnya selaku founder GEMINI.
Indonesia sebagai salah satu negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) strategis, termasuk pada sektor minyak dan gas bumi, harus selalu memberikan manfaat bagi pemasukan kebutuhan negara. Baik itu sebagai pemenuh kebutuhan dalam negeri ataupun sebagai sumber penerimaan negara.
“Oleh sebab itu, Generasi Milenial/pemuda Indonesia wajib memiliki inovasi-inovasi yang selalu terbarukan dan juga selalu memberikan gebrakan yang bermanfaat. Terutama dalam hal managerial sumber daya alam Indonesia, termasuk minyak dan gas bumi,” tambah Jhane.
Nurjannah yang juga selaku MIDE FORMATEUR KOHATI PB HMI tidak lupa menyampaikan terima kasihnya pada semua tim yang terlibat, sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar.
“Kami juga berharap kepada semua yang hadir baik Offline maupun online bisa berbagi pengetahuan kepada teman2 yang belum sempat terlibat pada kesempatan ini, ucap Nurjannah.
Didik S. Setyadi selaku penulis buku memberikan apresiasinya atas kegiatan publik yang dilakukan oleh GEMINI menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menyatukan kesepahaman bersama dalam pengelolaan konflik, khususnya dengan masyarakat sekitar.
“Sektor Hulu yg merupakan tahap awal eksplorasi sering dipertemukan dgn kondisi lapangan yg kurang kondusif. Isu lingkungan hidup hingga saat ini masih menjadi tema sentral penolakan komunitas masyarakat menyikapi kegiatan operasi ekplorasi perusahaan oil dan Gas yg terlibat sebagai pihak K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama). Oleh sebab itu ruang-ruang publik seperti ini sangat diperlukan. Mengingat permasalahan ini adalah permasalahan kita bersama,” tegas Didik S. Setyadi.
Didik, juga menegaskan bahwa semua masyarakat Indonesia harus terlibat aktif dalam membangun kolaborasi untuk membangun bangsa. Terlebih revolusi industri yang setiap tahunnya semakin berkembang, menuntut kita semua untuk selalu berkembang dan memperlihatkan inovasi-inovasinya.