Matakita.co Gorontalo Utara – Pemkab Gorontalo Utara memperhatikan target capaian fisik dan keuangan.
Paling tidak harus berimbang atau yang paling penting diperhatikan adalah capaian fisiknya yang harus lebih dari capaian atau target realisasi keuangan.
Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Sekertaris Daerah Gorontalo Utara, Ridwan Yasin terkait hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja daerah.
Menurut Ridwan, yang menjadi penilaian sebenarnya adalah pada proses realisasinya.
“Antara realisasi fisik dan keuangan itu harus diperhatikan, jangan sampai kita hanya memperhatikan realisasi keuangannya yang tinggi, sementara untuk realisasi fisiknya rendah. Itu bahaya,” tegas Ridwan.
Jika realisasi fisiknya tinggi, namun untuk realisasi keuangannya rendah kata Ridwan, itu justru baik, karena untuk memacu realisasi keuangannya itu hanya melalui sistem.
“Karena ini hanya memacu teman-teman di keuangan untuk proses penagihan,” ungkapnya.
Ridwan menegaskan bahwa ketika realisasi fisik rendah, sementara realisasi keuangan tinggi, maka itu akan menjadi pertanyaan, karena harus dibedakan untuk target dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk belanja modal beda dengan non fisik.
“Realisasinya bertingkat mulai dari triwulan pertama, kemudian triwulan kedua sampai triwulan ketiga. Ini tentu akan berbeda dengan realisasi non fisik seperti pada Bagian Hukum yang dapat saja mereka selesaikan untuk keseluruhan program mereka pada bulan Februari atau triwulan pertama,” ujar Sekda.
Sekda menjelaskan bahwa dari 79 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) hanya satu yang sesuai atau seimbang antara realisasi fisik dan keuangannya.
“Sementara untuk PPTK dari 100 lebih yang ada, hanya ada 3 yang sama antara fisik dan keuangannya atau berimbang,” kata Ridwan.
Olehnya, Ridwan mengingatkan kepada aparatur untuk dapat memperhatikan hal ini, agar kedepan dapat diperbaiki lagi.*