Beranda Berita BKKBN Provinsi Gorontalo Menggelar Temu Kerja Konvergensi Dalam Percepatan Penurunan AKI dan...

BKKBN Provinsi Gorontalo Menggelar Temu Kerja Konvergensi Dalam Percepatan Penurunan AKI dan Stunting Bersama OPD KB Se-Provinsi Gorontalo

0

Matakita.co, Gorontalo – Berbagai upaya terus dilakukan oleh BKKBN untuk mencegah stunting. Pencegahan stunting dilakukan dari hulu, mulai dari persiapan calon pengantin (Catin). Persiapan bagi catin dapat dilakukan melalui bimbingan atau konseling pra nikah oleh tenaga penyuluh. Untuk mendukung hal tersebut, BKKBN Provinsi Gorontalo menggelar Temu Kerja Konvergensi Dalam Percepatan Penurunan AKI dan Stunting bersama OPD KB Se-Provinsi Gorontalo, Rabu (13/04/2022).

Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. (Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi) hadir sebagai pemateri mengatakan, “Tidak boleh lupa bahwa tugas utama BKKBN adalah pembangunan keluarga yang berkualitas yang sangat lekat dengan pengendalian pertumbuhan penduduk seimbang, sehingga fungsi untuk pengendalian penduduk, pengendalian kelahiran, dan penjarangan kelahiran tidak boleh dilupakan,” Kata Sukarno.

Dalam rangka penurunan dan pencegahan Stunting, BKKBN nantinya akan melakukan konseling pranikah bagi calon pengantin sejak tiga bulan sebelum pernikahan.

BKKBN terus menyeimbangkan irama penanganan stunting dengan penyediaan layanan alat kontrasepsi pada masyarakat. Baik untuk pemberian layanan susuk, pemasangan IUD, pembagian pil hingga pemberian intensif pada bidan dan profider, lewat uang saku khususnya kepada aseptor vasektomi dan tubektomi.

Sukarno juga mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional.

Komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dengan target penurunan yang cukup signifikan.

“pencegahan Stunting memang penting tapi juga program bangga kencana harus di laksanakan,” imbuhnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Dra Hartati Suleman menyampaikan, dalam rangka percepatan penurunan stunting, BKKBN menggandeng berbagai lintas sektor dan mitra kerja untuk melakukan konvergensi dan intervensi pencegahan stunting.

“Kami ucapkan terimakasih atas inovasi yang telah di sampaikan. Semoga ini dapat menjadi dorongan bagi kita dalam penanganan stunting,” katanya.

Saat di wawancara usai memberikan materi Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. (Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi) menjelaskan ini kami mendapatkan undangan dari kepala perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, untuk itu dirinya hadir disini untuk mewakili kepala BKKBN.

Sukarno menekankan tidak ada boleh ada pihak yang terlena dengan penanganan stunting. Sebab telah terjadi sedikit penurunan pada pelayanan kontrasepsi di pre-semester pertama tahun 2021 dengan pre-semester pertama awal tahun 2022.

“saya juga tadi memberikan pemahaman program bangga kencana Tahun 2022 besok dan hari ini Pra kerjanya seperti itu isu yang diangkat pada tahun ini adalah penguatan konsep untuk program bangga kencana dan percepatan stanting,” Lanjutnya

lebih lanjut dirinya menambahkan bahwa hal ini di lakukan untuk pembangunan SDM “kalau kita bicara juga masih cukup tinggi ya dan standing apalagi juga masih tinggi angka nasional 24, 4% kalau Gorontalo yang 29% ini memang menjadi perhatian kita,” tambahnya

Harapanya dalam menurunkan angka stanting bisa sesuai target yang di harapkan, “Insha Allah sesuai harapan kita pada tahun 2024 untuk Gorontalo bisa mencapai 16% sampai 14%,” Tutupnya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT