Beranda Lensa Yayasan Formasita Gelar Study Tour di Surabaya

Yayasan Formasita Gelar Study Tour di Surabaya

0

Matakita.co, Surabaya – Yayasan Formasita menggelar Forum Pemuda Perubahan (FPP) dengan agenda kunjungan study tour di Kebun Binatang Surabaya pada Selasa (12/12/2023). Forum Pemuda Perubahan (FPP) dilaksanakan dengan total delegasi sebanyak 51 peserta. Para delegasi dibagi menjadi empat tim yakni Mega Mendung, Ketupat Nusantara, Gado-Gado Gembira, dan Sisemba.

Agenda tersebut diprakarasi oleh Yayasan Formasita sebagai upaya konkret mereka dalam melakukan perubahan untuk perbaikan. Hal itu dijelaskan oleh Andi Nur Jayadi selaku Ketua Umum Yayasan Formasita pada pertemuan delegasi FPP perdana.

“Forum Pemuda Perubahan (FPP) ini kami hadirkan sebagai wujud nyata kontribusi kami untuk bangsa ini, dengan senantiasa melakukan perubahan yang berarti untuk kemajuan bangsa,” tutur Jayadi.

Sejalan dengan hal tersebut, Lukman Junaedy selaku Liaison Officer Tim Mega Mendung mengungkapkan, bahwa perbaikan di kebun binatang bisa jadi hal yang sepele bagi sebagian orang, tetapi ia percaya bahwa perubahan tak boleh dibatasi hanya pada skop tertentu saja. Namun, harus berupaya menjangkau segala aspek.

“Saat ini banyak yang melakukan perubahan, tetapi hanya ingin menjangkau lini-lini tertentu, maka kami ingin membuktikan bahwa hal tersebut bisa dimulai dari aspek mana saja, termasuk kebun binatang,” pungkasnya.

Melanjutkan pernyataan Lukman, Alfian selaku Project Leader Tim Mega Mendung menyatakan bahwa pengamatan yang mereka lakukan di Kebun Binatang Surabaya (KBS), menghasilkan temuan yang cukup banyak dan perlu untuk diperbaiki.

“Pertama, kami tidak menemukan petugas keamanan pada titik-titik binatang buas, seperti buaya dan beruang. Kedua, fungsi masjid yang disalahgunakan sebagai tempat untuk bersantai bahkan tidur-tiduran oleh banyak pengunjung. Ketiga, tidak tersedianya colokan listrik untuk digunakan sebagai tempat mengecas gawai atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan listrik. Keempat, tour guide (pemandu wisata) yang kurang kompeten, karena tidak mampu memberikan penjelasan pada wisatawan,” jelas Alfian.

Mewakili Tim Mega Mendung, ia menyatakan bahwa kritikan ini dapat menjadi bahan renungan bagi pihak KBS agar terus mengupayakan perbaikan.

“Hal ini kami lontarkan bukan untuk sekadar mengkritisi, tetapi kami berharap ini dapat menjadi bahan kontemplasi,” tutupnya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT