Beranda Kampus FKIK UMGO Gelar FGD, Bahas Mekanisme Penerimaan Mahasiswa Baru

FKIK UMGO Gelar FGD, Bahas Mekanisme Penerimaan Mahasiswa Baru

0

MataKita.co, Gorontalo – Dalam rangka memperkuat dan memaksimalkan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) gelar Focus Group Discussion (FGD) Persyaratan Khusus PMB di Lingkungan FKIK, yang berlangsung di Gedung LPPM UMGO, Selasa (23/7/2024).

Acara diikuti oleh Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, seluruh pimpinan dan staf fakultas dan prodi di lingkup FKIK.

Wakil Dekan I FKIK, dr. A. Muh Rifqi Ismulail, M.Kes., dalam sambutannya mengatakan

forum ini menjadi forum buat FKIK untuk dapat bertransformasi menjadi lebih baik.

“Tahun lalu ketika belum ada kedokteran namanya fakultas ilmu Kesehatan dengan adanya prodi kedokteran beridiri harus ada perubahan dalam diri kita sendiri salah satu hal yang sampai hari ini kita tetap belajar adalah persoalan hal kecil tentang kedisplinan, kami di fkik tetap belajar dari pak rektor terkait kedisplinan harusnya kita sebagai orang kesehatan apalagi yang pernah berkecimpung tugas di rumah sakit berbicara tentang kedisplinan itu sebenarnya hal yang perlu kita latih untuk memulai perubahan itu kita harus mulai dari diri kita sendiri disiplin tepat waktu dan dari semua hal,” Jelasnya.

Lanjut dr. Rifki, ketika hal itu sudah jadi kebiasaan dalam diri kita apalagi sebagai orang kesehatan besar dampak baiknya terutama dalam menyelamatkan pasien.

“FGD pada kali ini berbicara tentang meramu mekanisme PmB di fkik, izin menyampaikan pada pak rektor kami membentuk tim penyusun itu masing-masing perwakilan ada dari prodi kedokteran, keperawatan, kebidanan masing-masing megutus dua orang untuk menjadi tim penyusun awalnya kami namakan penyusunan pedoman penerimaan maba namun dengan acuan pedoman dari Universitas akhirnya kami ubah menjadi FGD persyaratan khusus penerimaan mahasiswa baru di lingkungan FKIK. Bukan bermaksud untuk tidak mengikuti aturan pedoman maba universitas tapi kami dengan FGD ini ingin melihat aturan dari Universitas untuk kita jadikan rujukan sehingga fokus kami disini hal-hal yang tidak diatur di lingkungan Universitas dari masing-masing prodi juga punya persyaratan khusus mengenai pmb ini yang akan kita coba diskusikan dan satukan persyaratan khususnya seperti apa,” Tandasnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas motivasi dan bimbingan Rektor dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dalam FGD tersebut.

“Jadi kami di internal dalam setiap rapat senat dan lainnya kita coba mengingatkan apa yang menjadi keinginan prodi selama hal itu positif dan bisa mengembangkan fkik ke depan itu bisa menjadi pertimbangan kami untuk memutuskan sesuatu dalam rapat. Semoga forum ini menjadi awal kita bertransformasi menjadi fkik yang lebih baik ke depan kami mohon bimbingan pak rektor dan pak wr 3 untuk sama-sama bisa menyusun, meramu dan mengesahkan persyaratan khusus pmb internal kami dan untuk teman-teman di prodi mungkin kalau ada yang ingin didiskusikan silahkan semua terbuka untuk menyampaikan hal-hal apa yang perlu dibahas,”  tutupnya.

Sementara Rektor dalam sambutannya menyampaikan dalam membangun prodi atau fakultas harus banyak melihat kampus yang sudah maju seperti di Jawa, itu pengalaman saya ketika memimpin prodi membawa mahasiswa dan dosen untuk studi tiru,” tegasnya

Fakultas itu berhak atau bisa membuat pedoman akademik namun tidak bisa berdiri sendiri, harus mengacu pada pedoman akademik Universitas, dan ini adalah tuntutan akreditasi.

“Semua pedoman dan SOP dalam mengatur mahasiswa, baik mahasiswa baru, pindahan, ahli jenjang harus didiskusikan sebaik mungkin,” tutupnya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT