Oleh : Nurfiana Azis*
Stigma sosial dalam kesehatan adalah masalah yang sering diabaikan, meskipun dampaknya sangat merugikan. Ketika seseorang menderita penyakit, baik fisik maupun mental, seringkali mereka tidak hanya berjuang melawan penyakit itu sendiri, tetapi juga menghadapi pandangan negatif dari masyarakat. Stigma ini menciptakan rintangan yang signifikan dalam upaya pemulihan dan integrasi sosial, sehingga sangat penting untuk menghilangkannya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa stigma sosial dalam kesehatan perlu diatasi dan bagaimana hal ini dapat membawa manfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Stigma sosial berkontribusi pada diskriminasi yang serius. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stigma dapat memperburuk kondisi kesehatan mental dan fisik individu. Misalnya, individu yang mengalami depresi atau kecemasan sering kali merasa terisolasi dan enggan mencari bantuan karena takut dihakimi. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang terstigma memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan, yang dapat mengakibatkan komplikasi lebih lanjut.
Stigma juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, dalam konteks penyakit menular seperti HIV/AIDS, stigma dapat menghalangi upaya pencegahan dan pengobatan. Menurut laporan UNAIDS, stigma yang terkait dengan HIV menghambat orang-orang untuk menjalani tes dan perawatan, sehingga memperburuk penyebaran virus tersebut. Dengan menghilangkan stigma, kita tidak hanya membantu individu, tetapi juga memperkuat kesehatan masyarakat.
Beberapa orang mungkin berargumen bahwa stigma adalah cara untuk menjaga standar perilaku sosial, terutama dalam konteks penyakit yang dapat dicegah. Mereka mungkin berpendapat bahwa stigma dapat mendorong individu untuk menjaga kesehatan dan menghindari perilaku berisiko. Namun, pendekatan ini justru berpotensi merugikan. Bukannya mendorong perilaku positif, stigma sering kali menciptakan ketakutan dan rasa malu, yang dapat membuat individu enggan mencari bantuan. Alih-alih menjaga standar, kita perlu membangun lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana individu merasa aman untuk mencari perawatan tanpa takut akan penilaian.
Stigma sosial dalam kesehatan adalah masalah yang mendesak dan harus diatasi. Dampaknya yang merugikan tidak hanya dirasakan oleh individu yang terstigma, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan. Dengan menghilangkan stigma, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, mendukung individu dalam proses pemulihan mereka, dan memperkuat kesehatan masyarakat. Mari kita bersama-sama berupaya mengubah cara pandang kita terhadap kesehatan dan mendorong diskusi yang lebih terbuka dan empatik. Setiap langkah kecil dalam menghilangkan stigma adalah langkah besar menuju kesehatan yang lebih baik bagi semua.
*) Penulis adalah Mahasiswa Prodi Administrasi kesehatan, Universitas Negeri Makassar