Beranda Mimbar Ide Panorama Riset Kawasan Timur Indonesia: Antara Harapan dan Realita

Panorama Riset Kawasan Timur Indonesia: Antara Harapan dan Realita

0
Andi Hendra Dimansa

Oleh : Andi Hendra Dimansa

Tidak salah apabila orang dari Kawasan Timur Indonesia “menggugat” setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat. Setidaknya ada dua alasan. Pertama, keputusan bersifat Jakarta Sentris tidak melihat aspek dan karakteristik Kawasan Timur Indonesia. Kedua, Indonesia utuh sebagaimana kita kenal hari ini, tidak luput dari sumbangsih dan aspirasi orang Kawasan Timur Indonesia.

Mari kita jujur Pancasila dengan rumusan sekarang pun mendengarkan aspirasi dari Kawasan Timur Indonesia. Lalu, apakah sekarang pengambil kebijakan masih luput melihat dan mempertimbangkan kawasan ini? Suara-suara yang menghendaki pemerataan di berbagai bidang tidak pernah sepi disampaikan.

Ada baiknya kita mengingatkan pengambil kebijakan bahwa pemerataan itu perintah konstitusi. Begitu juga pendidikan, apakah kurangnya Kawasan Timur Indonesia? Sumber daya alam disumbangkan untuk negara, lalu apakah tidak ada hak untuk mereka kepada akses yang lebih baik. Alam dan manusia harus sama-sama dimajukan.

Kalau sumber daya alam telah mendapatkan perhatian lebih dari yang bisa dibayangkan. Seyogyanya, perhatian kepada manusia juga dilakukan. Jangan lagi prinsip kacamata kuda, berikan akses dan kesempatan manusia-manusia di Kawasan Timur Indonesia bertumbuh. Pendidikan harus jadi perhatian agar manusia-manusianya mampu bertumbuh dan kreatif.

Selain itu, manusia-manusia di Kawasan Timur Indonesiaperlu mengambil inisiatif. Kalau dirasakan pusat tidak berpihak, maka kesadaran bersama harus didorong dan digerakkan, agar menjadi gerakan bersama. Memang tidak mudah, tapi bukan sesuatu yang mustahil dilakukan. Kalau meminjam pemikiran Antonio Gramsci, maka Kawasan Timur Indonesia perlu membangun kesadaran dan menciptakan intelektual organik.

Inisiatif itu perlu dilakukan, setidaknya manusia-manusia di kawasan ini, berani memulai langkah kecil. Yang diharapkan membawa dampak terhadap berbagai aspek. Kekayaan di Kawasan Timur Indonesia begitu memadai, bicara budaya dan kekayaan pikiran pun tertanam dalam sendi-sendi kehidupan.

Mengapa tidak ada riset yang khas Kawasan Timur Indonesia?

Orang luar boleh punya perspektif terhadap Kawasan Timur Indonesia, namun sebaik-baik orang luar menguraikan. Tentu sebagai manusia yang lahir dan besar dari alam Kawasan Timur Indonesia, akan berbeda menyampaikan tentang dirinya. Setiap kawasan memiliki ciri dan kekhasan masing-masing, apalagi dunia laut dan gunung menyimpan “api kemajuan” yang mampu memajukan kawasan ini.

Potensial riset di Kawasan Timur Indonesia begitu melimpah, kita berharap itu mampu memberikan dampak bagi bertumbuhnya manusia-manusia berkesadaran riset. Salam dari warga.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT