MataKita.co, Gorontalo — Dalam kegiatan Workshop “Penguatan Mutu Prodi PGSD berbasis evaluasi ketercapaian CPL Kurikulum OBE, Inovasi tata Kelola jurnal, dan kebijakan lamdik 2.0 yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Pengelola Program Studi PGSD Indonesia (PPPsPGSDI) di Semarang pada tanggal 25–27 Juli 2025, sebuah ide segar dan inspiratif datang dari Gorontalo.
Adalah Yulanti S. Mooduto,S.Pd, M.Pd., Dosen sekaligus Kaprodi PGSD Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), yang tampil membawakan materi bertajuk: “Lagu, Gerak, dan Tradisi: Transformasi Pembelajaran Seni Berbasis Budaya Gorontalo dalam Kurikulum PGSD yang Berdampak Nyata.” Ini merupakan sharing session Mata Kuliah Penciri Program Studi.
Dalam sesi tersebut, Yulanti tak hanya menyampaikan materi secara akademis, tetapi juga membangun suasana interaktif dengan menampilkan langsung video lagu dan gerak khas Gorontalo yang biasa diterapkan dalam pembelajaran seni di PGSD UMGO. Suara gendang, gerak tangan yang lembut namun berirama, dan syair berbahasa lokal menyihir para peserta dari Prodi PGSD berbagai daerah di Indonesia.
“Budaya adalah pintu masuk yang efektif dalam membentuk karakter dan kreativitas anak didik,” ujar Yulanti dalam presentasinya. Tambahnya di PGSD UMGO, ia percaya bahwa mahasiswa calon guru SD harus dibekali pendekatan kontekstual yang dekat dengan identitas lokal mereka.
Paparan ini disambut antusias, bahkan banyak peserta yang mengaku terinspirasi untuk menggali kembali kekayaan budaya daerah masing-masing dan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum di kampus mereka.
Tak hanya menjadi ajang berbagi, forum ini juga menjadi momen pengakuan terhadap keunikan dan kekuatan pendekatan pembelajaran yang diusung oleh PGSD UMGO. Kehadiran Kaprodi PGSD UMGO menjadi pengingat bahwa dari timur Indonesia, kreativitas dan inovasi pendidikan juga terus menyala.







































