Beranda Kampus Dosen UNM Gelar Pengabdian Masyarakat di SMP Unismuh ; Tekankan Pentingnya Keterampilan...

Dosen UNM Gelar Pengabdian Masyarakat di SMP Unismuh ; Tekankan Pentingnya Keterampilan Sosial untuk Prestasi Akademik

0

Matakita.co, Makassar — Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar pelatihan bertajuk “Peran Keterampilan Sosial dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa” di Aula SMP Unismuh Makassar, Sabtu (4/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa SMP Unismuh Makassar dan merupakan hasil kerja sama antara LPM UNM, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, serta pihak SMP Unismuh Makassar.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut tiga psikolog UNM, yaitu Basti Tetteng, Perdana Kusuma, dan Roselina Dwi Hormansyah.

Dalam pemaparannya, Basti Tetteng menjelaskan bahwa kecerdasan kognitif (IQ) bukan lagi satu-satunya faktor penentu prestasi akademik siswa. Ia menekankan bahwa banyak siswa dengan IQ tinggi justru tidak mampu mencapai hasil akademik optimal karena menghadapi hambatan sosial-emosional, seperti kesulitan bergaul, kurang empati, tidak cakap bekerja sama, hingga mudah stres dalam situasi penuh tekanan.

“Prestasi akademik tidak semata-mata merupakan produk kecerdasan kognitif, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh keterampilan sosial dan emosional,” ujar Basti Tetteng. Ia menambahkan, sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan adanya korelasi positif antara keterampilan sosial dengan peningkatan prestasi akademik siswa, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurutnya, keterampilan sosial mencakup kemampuan berinteraksi secara efektif dan harmonis dengan orang lain—termasuk kemampuan berkomunikasi, berempati, bekerja sama, mengendalikan emosi, serta menyelesaikan konflik secara konstruktif.

Lebih lanjut, Basti Tetteng memaparkan beberapa mekanisme yang menjelaskan bagaimana keterampilan sosial dapat meningkatkan prestasi akademik. Pertama, keterampilan sosial mendorong keterlibatan dan motivasi belajar siswa, karena mereka lebih aktif dalam proses pembelajaran dan memiliki hubungan positif dengan guru serta teman sekelas.

Kedua, keterampilan sosial memperkuat kemampuan kolaborasi dalam kerja kelompok. Melalui kerja sama, siswa belajar berbagi ide, menyelesaikan tugas bersama, dan mengasah kemampuan berpikir kritis.

Ketiga, keterampilan sosial membantu pengelolaan emosi dan pengendalian diri. “Siswa yang mampu mengatur emosinya akan lebih fokus belajar dan terhindar dari konflik yang mengganggu suasana belajar,” jelasnya.

Keempat, keterampilan sosial berperan dalam membangun rasa percaya diri dan ketekunan siswa, yang memotivasi mereka untuk menghadapi berbagai tantangan akademik.

Di akhir sesi, Basti Tetteng menegaskan pentingnya peran guru dan sekolah sebagai fasilitator utama dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa. “Jika keterampilan sosial dikembangkan secara konsisten, maka peningkatan prestasi akademik bukan lagi sekadar harapan, tetapi hasil yang nyata,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen UNM untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan melalui program pengabdian masyarakat yang berbasis riset dan relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan masa kini.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT