Beranda Kampus Dr. Emely J. Escala Bahas Produksi Ternak Tahan Iklim di Fakultas Peternakan...

Dr. Emely J. Escala Bahas Produksi Ternak Tahan Iklim di Fakultas Peternakan Unhas

0

Matakita.co, Makassar — Dalam upaya menghadapi dampak perubahan iklim terhadap sektor peternakan, Dr. Emely J. Escala dari Livestock Research and Development Center, Capiz State University (Filipina), memaparkan materi bertema “Climate Resilient Animal Production” pada kegiatan ilmiah yang digelar di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas). (16/10/2025)

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Bidang Kerja Sama, Riset, dan Inovasi Fakultas Peternakan Unhas, Prof. Dr. Muhammad Ihsan A. Dagong, S.Pt., M.Si. Dalam sambutannya, Prof. Ihsan menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada Dr. Escala yang telah hadir sebagai narasumber pada kuliah umum tersebut.

“Kedatangan beliau menjadi kebanggaan bagi kami. Semoga ke depan, Indonesia dan Filipina dapat memperkuat kolaborasi riset dalam bidang peternakan berkelanjutan,” ujar Prof. Ihsan.

Dalam paparannya, Dr. Escala menjelaskan bahwa perubahan iklim berdampak langsung terhadap produktivitas ternak melalui penurunan konsumsi pakan, peningkatan kebutuhan energi untuk pendinginan tubuh, serta gangguan pada sistem pencernaan dan metabolisme hewan. Kondisi ini diperparah oleh penurunan kualitas udara dan ketersediaan pakan akibat perubahan iklim dan kebakaran hutan.

“Perubahan iklim bukan hanya mengancam produktivitas, tetapi juga kesejahteraan hewan dan ketahanan pangan masyarakat. Kita perlu sistem produksi yang adaptif dan berkelanjutan,” tegas Dr. Escala.

Melalui konsep Climate-Resilient Animal Production, ia menekankan pentingnya penerapan strategi adaptasi dan mitigasi di seluruh rantai produksi ternak, yang mencakup:

  1. Pemanfaatan sumber pakan ramah lingkungan dan lokal, seperti silase dari pucuk tebu untuk mengurangi pembakaran terbuka.
  2. Daur ulang limbah pertanian dan perikanan melalui budidaya Black Soldier Fly Larvae (BSFL) sebagai sumber protein alternatif.
  3. Penggunaan bahan nabati sebagai akarisida alami yang aman bagi lingkungan dan ternak.
  4. Pengembangan kandang cerdas berbasis bahan lokal untuk mengurangi dampak panas dan meningkatkan kesejahteraan hewan.

Pendekatan tersebut tidak hanya berfungsi mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Ketahanan Pangan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan), SDG 13 (Aksi Iklim), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan).

Dr. Escala menutup presentasinya dengan pesan inspiratif:

“Sistem peternakan masa depan bukan sekadar bertahan di tengah perubahan iklim, tetapi mampu berkembang, melindungi mata pencaharian petani, dan menjaga keseimbangan ekosistem.” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kolaborasi riset internasional dalam pengembangan sistem peternakan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Kuliah umum tersebut diinisiasi oleh Prof. Dr. Ir. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt., M.Si., ASEAN Eng, dosen Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Unhas sekaligus Dekan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat. Prof. Nurani menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi rangkaian menjelang International Animal Science and Fisheries Conference (IASFC) yang akan digelar di Sulawesi Barat pada 18 Oktober 2025.

“Ibu Dr. Escala merupakan rekan kolaborasi saya dari Filipina. Sekalian berkunjung ke Makassar, beliau kami undang menjadi narasumber kuliah umum di Fakultas Peternakan Unhas,” ujar Prof. Nurani.

Kegiatan ini diikuti oleh 197 peserta yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan Unhas dari berbagai bidang keilmuan, seperti produksi ternak, nutrisi dan pakan, sosial ekonomi peternakan, serta teknologi hasil ternak.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT