Matakita.co, Makassar — Sosok akademisi sekaligus organisator ulung, Assoc. Prof. Dr. Patawari, S.HI., M.H., resmi menyatakan kesiapannya maju dalam pemilihan Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT). Setelah lebih dari 17 tahun mengabdi, ia menegaskan bahwa langkahnya kali ini bukan didorong ambisi pribadi, melainkan bentuk kepedulian terhadap kampus yang disebutnya tengah menghadapi masa sulit.
“Saya sudah dua kali dicalonkan menjadi rektor, saat periode Ibu Maryam dan Pak Raman. Tapi waktu itu saya mundur. Saya lebih memilih mendorong teman-teman. Saya senang kalau teman-teman saya yang jadi rektor,” ujar Dr. Patawari kepada media (4/11/2025).
Namun, lanjutnya, kondisi internal UIT saat ini membuat dirinya terpanggil untuk turun tangan langsung. Ia menilai beragam persoalan kampus — mulai dari tata kelola yayasan, kondisi SDM, hingga kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan — perlu segera dibenahi oleh figur yang memahami akar persoalan.
“Kondisi yayasan sedang tidak baik-baik saja. Kampus kita juga dalam keadaan carut-marut. Persoalan SDM, kesejahteraan, dan lainnya harus diurai,” tegasnya.
Berbekal pengalaman panjang di dunia akademik dan organisasi, Dr. Patawari optimistis mampu mendorong perubahan bertahap di tubuh UIT. Ia mengungkapkan memiliki jejaring luas dari Papua hingga Jakarta, yang siap bersinergi memperkuat posisi UIT sebagai kampus yang disegani di kawasan timur Indonesia.
“Saya tidak menjamin perubahan besar akan langsung terjadi. Tapi saya yakin bisa memulai perubahan kecil yang berarti untuk memperbaiki UIT,” ucapnya penuh keyakinan.
Menanggapi pandangan bahwa pencalonannya sebagai bentuk perlawanan terhadap kepemimpinan sebelumnya, Dr. Patawari menegaskan bahwa langkahnya murni demi kepentingan institusi.
“Saya tidak pernah melawan orang. Saya hanya ingin melawan keadaan yang buruk, memperbaiki yang kurang baik. Saya tidak tega melihat rumah saya sendiri dalam keadaan terpuruk,” tuturnya dengan nada haru.
Dengan visi perubahan, transparansi, dan kesejahteraan sivitas akademika, Dr. Patawari tampil sebagai sosok calon rektor yang berkomitmen mengembalikan marwah dan kejayaan Universitas Indonesia Timur sebagai kampus unggulan di kawasan timur Indonesia.








































