MataKita.co, BANTAENG-Rencana Management PDAM Bantaeng menaikkan tarif air bersih bagi pelanggan di Bantaeng mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat, kini penolakan datang dari Pemuda desa Ulugalung Kecamatan Eremerasa.
Direktur PDAM Bantaeng Andi Safruddin Maggau yang baru saja menjabat sebagai pucuk pimpinan di PDAM Bantaeng mengambil kebijakan menaikkan tarif dari Rp. 1.400/kubik menjadi Rp. 2.500/kubik atau naik sebesar 100%.
Yudha salah satu pemuda Desa Ulugalung mengatakan bahwa naiknya tarif air bersih yang tentunya sangat fantastis tersebut sangat tidak rasional.
“Jika alasanya adalah biaya produksi yang tinggi dibanding biaya operasional dan gaji karyawan yang pada akhirnya berdampak pada keuangan perusahaan yang tidak sehat bukan berari rakyat yang dibebankan, kasihan rakyat Bantaeng,” katanya, Sabtu (8/7/2017).
Belum lagi distribusi bersih ke rumah-rumah pelanggan belum maksimal, terbukti masih banyaknya masyarakat yang mengeluh akibat air bersih yang tidak lancar.
“Seharusnya PDAM Bantaeng lebih mengutamakan kepuasan pelanggan bukan memikirkan naiknya tarif air,” tegasnya.
Lanjut yudha, banyaknya Karyawan PDAM Bantaeng yang juga tidak produktif harusnya dipangkas daripada bekerja secara tidak maksimal tapi berharap digaji.
“Mending dirumahkan saja. buat apa digaji kalau tidak bekerja maksimal,” sebutnya.
Selain itu PDAM Bantaeng juga harus lebih memperketat pengawasan pemakaian Air ke semua Perusahaan air minum kemasan yang ada di Bantaeng jangan sampai retribusi ke PDAM itu lebih rendah di banding keuntungan Produksi perusahaan air kemasan tersebut.
“itukan merugikan PDAM juga,” pungkasnya.
Pemuda Desa ini kembali menegaskan bahwa jika PDAM Bantaeng bersikeras menaikkan tarif air bersih aksi protes akan terus ia lakukan.
“Maka kami sangat tidak sepakat dan kami siap turun gunung melakukan unjuk rasa penolakan di depan Kantor PDAM Bantaeng,” tutupnya.(Edunews)
