Beranda Lensa Ahmad Siri Al Boegisy Berjuang Melestarikan Seni Literasi Islam

Ahmad Siri Al Boegisy Berjuang Melestarikan Seni Literasi Islam

0

MataKita.co, SIDRAP- Kaligrafi atau Khat merupakan warisan peradaban Islam yang mahal dan mulai jarang kita jumpai saat ini, Melestarikan Seni Literasi Islam Kaligrafi bukanlah hal muda, ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seni kaligrafi seakan-akan dilupakan, inilah yang dirasakan Khatat satu ini.

Ahmad al Boegisi, Pemuda asal sidrap ini bertekat untuk terus melestarikan seni kaligrafi dengan memperkenalkan kepada masyarkat makna dan peran seni khat dalam syiar islam didunia dan Indonesia.

“Saya berharap sekolah formal juga ikut memperkenalkan seni kaligrafi dikalangan generasi muda, sebagai bentuk upaya melestarikan seni literasi Islam” ujarnya. Di warkop 54 Pangkajene, Sidrap Kamis, (10/8)

Saat ini Ahmad mengisi hari-harinya dengan mengajar seni kaligrafi di Pondok pesantren modern Rahmatul Asri, Maroangin Enrekang, ia juga berharap akan lahir generasi muda yang akan memperkenalkan islam lewat seni kaligrafi.

“Target saya tidak muluk-muluk, yang jelasnya saya memperkenalkan kaligrafi kepada anak anak, saya terget mudah-mudahan satu atau dua orang yang akan kita kirim ke LEMKA ( lembaga kaligrafi Al Qur’an ) Sukabumi, Jawa Barat”. Harapnya

Semangatnya dalam mengajar ini didapatnya dari sang guru ketika belajar di LEMKA “Sesuai dengan pesan sang guru Drs. KH. Didin Sirajuddin, AR, M.Ag jangan pernah berhenti berkarya sejauh manapun kau pergi tetaplah menjadi guru khat ( kaligrafi)” ungkapnya.

Dokumentasi, Ahmad berguru dengan salah satu khatat dunia dari Turki, Daud Bektas

Ditengah-tengah kesibukan mengajarnya ia juga menerima orderan menulis kaligrafi di beberapa masjid di Sidrap dan Makassar, Ahmad tidak pernah mematok harga yang mahal bagi yang membutuhkan jasanya, karena ia beranggapan kerjaanya ini bagian dari ibadah.

Ahmad bersama timnya menulis kaligrafi di dinding mesjid Ajubissue, Sidrap, Sulawesi selatan.
Karyanya di salah satu Mesjid di Desa Lise, Sidrap, Sulawesi selatan

“Ada beberapa masjid yang telah kami buatkan kaligrafi dinding, untuk harga kami tidak pernah patok tergantung kemampuan masjid, ini juga bagian dari ibadah” tutupnya.

Jam terbangnya dalam dunia seni kaligrafi tidak bisa dipandang sebelah mata, Lulusan Lembaga Kaligrafi Alquran sukabumi tersebut pernah mewakili DKI Jakarta di MTQ Nasional Riau 2014.

Dalam kesempatan tersebut ia ia menunjukkan beberapa karyanya di akun instgramnya @ahmadalboegisy, dan bagi yang berminat ia juga tidak lupa menitip nomor Whatsupnya 085216053295.

http://www.lemka.net/?m=1

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT