Beranda Olahraga Ramai-ramai Kritik PSSI dan Operator Liga 1

Ramai-ramai Kritik PSSI dan Operator Liga 1

0

MataKita.co, Makassar- Pasca Kemenangan WO Bhayangkara FC atas Mitra Kukar dan kekalahan Madura United, sejumlah kecaman mengalir kepada PSSI serta operator Liga Indonesia terkait penyelenggaraan Liga 1 yang menurutnya penuh dengan kecurangan.

Striker Bali United asal Belanda Comvalius menuliskan kekesalannya terhadap keputusan PSSI atas kemenangan WO BU dalam akun Instagramnya “Selamat datang ke sirkus… Siapa yang ingin beberapa sulap???,” demikian tulis Comvalius di akun Instagram miliknya (dilansir goal.com)

Pelatih Widodo Cahyo tak kalah kecewa atas keputusan tersebut, ia mengaku sangat heran atas keputusan PSSI “Kami melihat ada kejanggalan dalam kejadian ini. Katanya surat sanksi untuk Sissoko dari Komdis sudah terbit di tanggal 28 Oktober 2017. Tapi mengapa tidak sampai ke pihak Mitra Kukar?” tanya Widodo dinukil laman resmi klub.

“Dan yang ganjilnya lagi, surat NLB Mitra Kukar melawan Bhayangkara FC itu terbit di tanggal 2 November 2017. Logikanya, apabila Sissoko tidak bisa bermain, mengapa tidak tercantum di sana?”

Manajer Madura United juga mengucapkan sindiran kepada Bhayangkara FC pasca kekalahan timnya malam tadi (8/11/2017). “Ternyata poin tidak perlu didapatkan dari lapangan, tapi bisa di atas meja, dan tidak perlu lagi berjuang 90 menit. Saya ingin sampaikan selamat kepada BFC yang sudah menjuarai liga lelucon ini,” cetus Haruna.

“Di akhir kompetisi terjadi kriminalisasi yang luar biasa dengan melalui berbagai macam alat, bahkan yang lebih tragis wasit asing. Bagaimana ceritanya dalam satu pertandingan ada tiga kartu merah. Saya tidak perlu lagi bicara, semua orang bisa menilai.” (goal.com)

“Judulnya kriminalisasi sepakbola. Tekanan terhadap pertandingan ini sungguh luar biasa. Ada seseorang yang ingin memberikan jaminan. Kalau Madura mau diajak negosiasi, semuanya akan clear. Saya tidak tahu tangan-tangan siapa, sehingga tekanan ini begitu kuatnya.”

Ia juga sangat kecewa atas sanksi susulan yang diberikan kepada Madura United pasca pertandingan melawan Bhayangkara FC yang menurutnya bagian dari kriminalisasi “Kami dapat denda Rp50 juta, karena dihadiri tidak lebih dari 20-30 penonton, dan itu bukan penonton semuanya. Hari ini [semalam]] ada tim tamu yang menggunakan seragam aparat. Saya katakan itu sebagai suporter berseragam. Bentuk kriminalisasi itu harus menjadi atensi kita semua, lebih-lebih federasi.”

Sehari sebelumnya Hamkah Hamzah juga kecewa atas keputusan PSSI yang dengan entengnya mengeluarkan sanksi yang mempengaruhi peluang tim lain dalam perebutan juara. Wooowwww… Terus duel PSM vs. Bali (United) kalian anggap apa PT LIB, uji coba? Bahkan kami (PSM) dengan Bali memperlihatkan pertandingan yang begitu ngotot untuk mengejar gelar juara,” tulis Hamka dalam unggahannya tersebut.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT