MataKita.co, Mamuju – Curah hujan yang cukup tinggi, menjadi salah satu faktor penyebab utama musibah banjir di wilayah kota-kota besar. Seperti di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, kemarin.
Hujan yang terjadi sejak rabu malam mengakibat meluapnya Sungai Simbuang, banjir ini juga mengakibat kerugian materi yang cukup besar, dilihat dari lumpuh kegiatan perekonomian masyarakat.
Salah satu mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan kota UIN Alauddin, Handika Desta Putra, menyatakan fenomena banjir ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya sistem drainase perkotaan yang masih jauh dari harapan. Kemudian sistem drainase yang tidak terstruktur sehingga luapan air sungai ditambah dengan hujan yang cukup deras dan konsisten, berakibat pada volume air yang cukup besar sehingga merendam beberapa titik wilayah di Kota Mamuju.
Kemudian, yang ke dua adalah persoalan kebijakan mengenai penataan dan pembangunan wilayah. “Dalam hal ini adalah RTRW (Rencana tata ruang wilayah) yang sampai saat ini belum menjadi produk hukum yang sah sebagai kebijakan penataan dan pembangunan wilayah, sehingga banyak pembangunan-pembangunan tak sesuai dengan kaidah penataan ruang,” kata dia.
“Dari semua permasalahan tersebut solusi nya yakni perbaikan drainase perkotaan secara terstruktur, mulai dari drainase primer sampai tersier, dan selanjutnya mendorong pengesahan RT RW kota Mamuju sebagai acuan hukum dalam penataan ruang dan terakhir mendorong partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan sebagai bentuk sosialisasi penting nya penataan ruang wilayah, kami pun dari kalangan mahasiswa Teknik perencanaan wilayah dan kota yang berasal dari Kab. Mamuju ataupun Sulawesi barat siap dan ikut berpartisipasi dalam penyusunan RT RW,” Jelas Handika
