Oleh : Pramono U.Tanthowi*
Ketika Lembaga Survei Indonesia (LSI-Denny JA) merilis hasil survei pada 23 Februari 2019 yg lalu, salah satu temuannya menyangkut pengetahuan responden tentang hari pencoblosan. Dlm survei itu ditemukan bahwa pemilih yg tahu bahwa pencoblosan dilakukan pada 17 April 2019 baru mencapai 49,4%. Masih sangat rendah. Masih di bawah 50%.
Nah, satu bulan berikutnya, tepatnya tgl 28 Maret 2019, CSIS merilis hasil survei juga. Salah satu temuan survei tsb bahwa pemilih yg tahu pencoblosan dilakukan 17 April 2019 sdh cukup tinggi, mencapai 83,7%.
Ini tentu menggembirakan bagi seluruh jajaran penyelenggaran pemilu. Karena dlm satu bulan, antara Februari hingga Maret, terjadi peningkatan pengetahuan publik yg cukup tajam mengenai hari pencoblosan. Sekitar 34%. Selain kerja2 kampanye peserta pemilu, tentu ini berkat kerja keras seluruh penyelenggara pemilu dlm melaksanakan kegiatan sosialisasi.
Oleh karena itu, dlm waktu tersisa hingga 17 April yg akan datang, seluruh jajaran KPU, serta teman2 Relawan Demokrasi (RELASI), perlu terus melakukan kerja2 sosialisasi dg beragam program dan metode yg kreatif. Diharapkan pada saatnya nanti 100% pemilih kita tahu bahwa pencoblosan dilakukan pada 17 April. Dg demikian partisipasi pemilih kita akan meningkat.
*) Komisioner KPU RI
