MataKita.co, Enrekang – Sebagian wilayah di dalam kota Enrekang terendam banjir, Senin (29/4). Banjir terjadi akibat dua sungai besar yang melintasi kota Enrekang, yakni sungai Saddang dan sungai Mata Allo meluap. Dampaknya, pemukiman warga, pasar tradisional, perkantoran dan sekolah terendam banjir.
Hujan yang mengguyur Kabupaten Enrekang dalam tiga hari terakhir, menjadi pemicu meluapnya sungai Saddang dan sungai Mata Allo. Puncaknya pada Senin (29/) dini hari, air sungai merendam sebahagian besar kota Enrekang. Ketinggian air berpariasi, mulai dari lutut hingga dada orang dewasa. setinggi dada orang dewasa merendam area pasar sentral Enrekang
Diperkirakan, air mulai naik sekitar pukul 3 dini hari. Wilayah yang langsung terdampak adalah Pasar Sentral Enrekang, wilayah Jl Galung Melati, kampung Jawa dan jalan poros kota Enrekang. Wilayah ini memang sangat dekat dengan aliran sungai Saddang dan sungai Mata Allo.
Selain merendam pemukiman, banjir juga merendam Dinas Pengendalian Penduduk dan KB yang ada di jalan Emmy Saelan. Beberapa sekolah ikut tergenang yang mengakibatkan sekolah diliburkan. Seperti SD 116, SD 41, SD, 172, SMP 2, SMK PGRI dan SMA 2. Padahal, pada Senin (29/4) ini, para murid-murid SD dan SMP akan melaksanakan ujian semester penaikan kelas. BPBD Kabupaten Enrekang mengevakuasi korban banjir
Untuk mengantisipasi adanya korban, personil BPBD Kabupaten Enrekang langsung turun ke lokasi. Mereka membantu warga mengevakuasi barang-barang yang ikut terendam banjir. Dalam peristiwa tersebut, tidak ada korban jiwa.
Sebagai bentuk kepedulian kepada warganya yang tertimpa musibah, maka pemerintah kabupaten Enrekang melalui BPBD, Dinas Sosial, Baznas dan instansi lainnya menyalurkan bantuan berupa makanan dan minuman. Bahkan Dinas Sosial menyiapkan dapur umum untuk para korban banjir tersebut.
(Bang El)
