Matakita.co (Gorontalo) – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dalam memperingati hari buruh se-dunia 2019, Rabu (01/05/2019) Pukul 10.00 Wita. Bertempat di beberapa titik, Dimana rute awal bertempat di Kantor RRI, di lanjutkan di rute kedua bertempat di Bundaran HI Kota Gorontalo.
Zulkarnain Daipaha selaku Korlap mengatakan dalam Orasinya menolak Upah murah dan cabut PP 78/Naikkan Komponen KHL menjadi 84 Item.
“Hapus Outsourcing dan pemagangan berkedok Outsourcing, Tingkatkan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun, Turunkan tarif dasar listrik dan harga sembako, tingkatkan kesejahteraan dan pendapatan Guru dan tenaga Honorer serta pengemudi Ojek Online (Ojol), dan tegakan Demokrasi yang jujur dan damai.” tukasnya.

Selanjutnya di rute ketiga bertempat di kantor BPJS Kesehatan, meskey Abdullah menyinggung banyak perusahaan memotong gaji karyawan untuk membayar iuran BPJS Kesehatan namun tidak masuk dalam pembayaran BPJS Kesehatan.
“pelayanan BPJS Kesehatan masih kurang maksimal.” Ujar Meskey Abdullah
Usai mendengarkan tuntutan masa Kepala BPJS Kesehatan, Rhendra Pandu Patria menanggapi hal tersebut sekaligus menjelaskan secara rinci kinerja BPJS Kesehatan.
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bukan tugas BPJS kesehatan. Mereka hanya mengelola. Pungkasnya.
Dirinya mengatakan ada 9 prinsip BPJS Kesehatan. Namun hanya 1 di antaranya yang paling penting yaitu gotong royong.
“Jika ada pihak buruh di PHK segera lapor di Dinas Sosial atau minta kepada pemberi kerja. Kami sudah bekerja sama dengan pemerintah Provinsi.” Tutupnya.
Selanjutnya masa aksi menuju ke titik akhir, bertempat di Kantor Walikota Gorontalo. Para masa aksi di sambut hangat oleh Walikota Gorontalo Marten Taha.
Dalam pernyataan sikap FSPMI yang di pimpin Zulkarnain Daipaha mengatakan apa bila sikap ini tidak di indahkan, Maka mereka akan mengadakan aksi lebih besar lagi untuk memperjuangkan sikap mereka. Ucapnya di hadapan Walikota Gorontalo.







































