MataKita.co, Makassar – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar Timur menggelar Aksi dengan menuntut kepada Polrestabes Makassar untuk mengusut tuntas atas Andriadi (Ketua Umum PC. IMM Kota Makassar) oleh oknum kepolisian saat aksi memperingati Harkitnas beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut dilakukan di jalan Perintis Kemerdekaan, depan Pintu 1 (satu) Universitas Hasanuddin dengan menghadirkan puluhan kader komisariat IMM se-Makassar Timur dalam rangka turut menyampaikan keprihatinannya atas tindakan oknum kepolisian tersebut.(24/05/2019)
Abdussalam Syahih selaku Ketua Umum PC IMM Makassar Timur dalam orasinya mengatakan bahwa aksi ini merupakan langkah awal dalam pengawalan kasus tersebut dan sangat mengecam tindakan represif oleh oknum aparat kepolisian Polrestabes Makassar, karena ini sangat mencederai organaisasi IMM secara kelembagaan serta membungkam hak konstitusional bagi setiap orang dalam mengeluarkan pendapat di depan umum.
“Hak berpendapat bagi setiap orang sudah jelas diatur secara konstitusional dalam Pasal 28E UUD NRI Tahun 1945 dan juga dipertegas dalam UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di depan Umum, namun rupanya oknum aparat kepolisian tersebut telah mengabaikan aturan perundang-undangan itu, padahal kita tahu bahwa Indonesia merupakan Negara Hukum sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945. Dengan begitu maka kami memutuskan untuk kembali turun ke jalan, dan bila aparat kepolisian tidak mengindahkan tuntutan ini maka kami akan adakan aksi besar-besaran.”lanjut Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas ini.
Salam juga menghimbau kepada seluruh kader IMM se-Indonesia untuk ikut prihatin dan mengecam atas tindakan repsresif itu, serta meminta kepada kakanda DPP IMM untuk ikut menginstruksikan kepada seluruh kader IMM se-Indonesia agar melakukan aksi di masing-masing wilayah untuk menuntut oknum kepolisian tersebut.
Aksi ini berlangsung dengan damai dan para peserta Aksi melakukan Orasi secara bergantian hingga memasuki waktu berbuka Puasa.
