MataKita.co, Gorontalo – Pelaksanaan operasi pekat yang di laksanakan selama 12 hari tersebut di wilayah Gorontalo banyak membuahkan hasil, kali ini Polres Gorontalo Kota berhasil menyita kurang lebih 1.235 botol miras yang akan di jual belikan.
Tak hanya itu banyak juga didapati jenis pelanggaran lainnya berupa obat-obatan terlarang jenis Tryhexipenidil serta pasangan muda mudi di luar nikah.
Melalui Press Conference terhadap hasil operasi pekat 2019 Kapolres Gorontalo Kota yang di wakili oleh Kabag Ops. Polres Gorontalo Kota AKP. Lufti Amir bersama Kasat Narkoba APK. Sutrisno.
Dalam jumpa Pers Kabag Ops. Polres Gorontalo Kota AKP. Lufti Amir mengatakan, dari hasil operasi pekat Otanaha 2019 yang sejak 20 Juni hingga 1 Juli anggota Polres Gorontalo Kota telah berhasil menyita minuman keras sebanyak 1.235 botol dengan berbagai merek.
“Ribuan botol Miras ini telah berhasil kami sita dari warung-warung milik masyarakat dan semuanya kini telah kami diamankan di ruang barang bukti Satuan Narkoba untuk kemudian akan dimusnahkan,” kata Kabag Ops Polres Gorontalo Kota AKP. Lufti Amir.
Tak hanya itu saja, Polres Gorontalo Kota turut melakukan penangkapan terhadap masyarakat yang membawa obat terlarang jenis Tryhexipenidil dan kini telah di amankan.
Berikut rincian hasil yang di dapat selama operasi pekat :
Minuman beralkohol jenis Bir Bintang jumlah 108 Botol.
Minuman beralkohol jenis Pinaraci jumlah 21 Botol
Minuman beralkohol jenis Kesegaran jumlah 46 Botol.
Minuman beralkohol jenis Cap Tikus jumlah 411 botol, 25 Liter, 10 Kantong plastik.
Minuman beralkohol jenis Bir Hitam Jumbo jumlah 5 Botol.
Minuman beralkohol jenis Bir Hitam kecil jumlah 7 Botol.
Minuman beralkohol jenis Valentine jumlah 636 Botol.
Dengan total keseluruhan 1235 Botol, 25 Liter dan 10 Kantong plastik besar.
Selanjutnya Kasat Narkoba AKP. Sutrisno berharap agar masyarakat lain tidak memperjualbelikan Miras di wilayah Kota Gorontalo. Pada umumnya, Ini dikarenakan hampir seluruh kejahatan yang terjadi di Gorontalo, khususnya Kota Gorontalo. Mulai dari pembunuhan, penganiayaan, pencabulan dan lain sebagainya, terjadi karena pengaruh barang haram tersebut.
