MataKita.co, Enrekang – Bulan suci Ramadhan adalah bulan amal terutama Amaliah zakat, ummat muslim Enrekang telah menunaikan rukun Islam ke tiganya. BAZNAS Enrekang memanfaatkan menggenjot pengumpulan ZIS.
Alhamdulillah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Enrekang telah membukukan data rincian total jumlah zakat ,infaq dan sedekah dan zakat fitrah yang diterima tahun 1440H tahun ini.
Saat dikonfirmasi Pimpinan Baznas Enrekang Bidang Pengumpulan Baharuddin mengatakan bahwa Alhamdulillah, UPZ kecamatan telah melaporkan perolehannya. Instrumen ZIS yang kami lakukan selama ramadhan lalu, yaitu kami siapkan 50 ribu kupon infaq Rumah Tangga Muslim, kupon bukti setor zakat dan kupon zakat fitra. Insrumen tersebut cukup efektif karena dimana kupon infaq kami dapat 750 juta, bukti setor zakat mal 175 juta dan zakat fitra mencapai 4,7 Milyar.
“Saya kira ini efek dari sosialisasi secara massip di lakukan tim kami,” ungkapnya
Itu lantaran pembayaran Zakat infaq sedekah dari masyarakat muslim dilakukan di masjid masjid dan koordinir oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di masing-masing wilayah, saat ini jumlah naiknya signipikan tahun ini,” katanya
Ia menjelaskan, saat ini para UPZ di setiap desa memang terus di genjot dengan pelatihan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan spirit nilai nilai juangnya. Sehingga pendataan jumlah total zakat infaq sedekah dan zakat fitrah yang dihimpun akan dilaporkan secara resmi ke pak bupati dan BAZNAS propinsi.
“Baznas Enrekang sendiri menargetkan tahun ini zakat mal dan infaq bisa mencapai 9 milyar dan zakat fitranya Rp 5 miliar pada tahun ini,” tuturnya.
“Target tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan capaian zakat mal dan infaq RTM 6,8 Milyar, zakat fitrah tahun lalu yang hanya Rp 2,256 miliar,” jelasnya.
Dirinya pun berharap bahwa berharap target pengumpulan tersebut bisa terealisasi jika semua pihak yang bayar Zakat mal secara tertib bisa terdata dengan baik.
“Tema tema kampanye dan narasi zakat yang kami angkat sekarang yaitu ayo tertib zakat sebagaimana tertibnya ibadah wajib lainnya,” tukasnya.
(Bang El)
