Beranda Berdikari Masuk Lima Tertinggi Angka Perceraian, BKKBN Gorontalo Sebut Tiga Faktor Penyebab Perceraian

Masuk Lima Tertinggi Angka Perceraian, BKKBN Gorontalo Sebut Tiga Faktor Penyebab Perceraian

0

MataKita.co, Gorontalo – BKKBN Provinsi Gorontalo gelar rapat persiapan model solusi strategis dampak perceraian terhadap tumbuh kembang anak di Gorontalo yang menyebabkaan masuk angka ke 5 tingkat perceraian di Indonesia,

Rapat tersebut di gelar di aula kantor perwakilan BKKBN Provinsi di ikuti oleh beberapa dosen Universitas Ichsan Gorontalo, Jumat (26/07/2019).

Banyaknya tumbuh kembang anak di Provinsi Gorontalo yang menyebabkan kaum muda nikah di usia muda (dini) yang dapat membuat angka perceraian di Provinsi Gorontalo masuk ke 5 besar di Indonesia.

BKKBN Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Universitas Ichsan Gorontalo dalam mengkaji apa saja yang menjadi penyebab utama angka perceraian menjadi tinggi.

Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Drs. Muhamad Edi Muin dalam sambutannya salah satu faktor penyebab tingginya angka perceraian adalah gangguan pihak ketiga atau pelakor, selain itu, menurutnya juga ada faktor kurang bertanggung jawab, judi dan mabuk, serta kekerasan dalam rumah tangga.

Maka dari itu BKKBN Provinsi Gorontalo mengembangkan tugas bagaimana penduduk itu berkualitas, salah satu syarat mutlak itu bagaimana pasangan suami istri itu memiliki hubungan suami istri yang harmonis dengan pasangannya. Karena memiliki ketahanan keluarga. Dengan adanya hal tersebut keluarga indonesia dapat di pertahankan.

”Perceraian dapat mengganggu kualitas pendidikan dan kualitas masyarakat, dan itulah yang dapat mengganggu kualitas penduduk, anak yang dalam proses  tumbuh kembangnya yang indah ketika dia di dampingi oleh keluarganya,” jelas Edi Muin.

Untuk menekan angka perceraian, bagaimana Bkkbn menekan hal itu?, Drs. Muhamad Edi Muin saat di wawancara dirinya mengatakan hal yang akan di lakukan adalah memberikan pemahaman kepada remaja yang siap menjadi keluarga dan juga kepada masyarakat tentang apa dampak perceraian dan apa dampak menikah di usia muda.

Selanjutnya Dr. Bala Bakri selaku narasumber menjelaskan strategi dampak perceraian yang bulan kemarin sudah menjadi kajiannya, karena angka perceraian di Kabupaten Gorontalo yang cukup tinggi.

”Di kabupaten Gorontalo sendiri angka Gugat perceraian mencapai 234 laporan dan cerai talak mencapai 64 laporan dari bulan januari hingga juli,” kata Bala Bakri.

Dirinya mengaku telah menemukan apa penyebab tingginya angka percerian di Kabupaten Gorontalo, dan Bala Bakri tak sampai disitu. Dirinya menindak lanjuti dengan melakukan kajian dan akan di susun menjadi buku panduan.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT