Beranda Berita Status Binaan, Alumni : The Leading University Tak Perlu Takut

Status Binaan, Alumni : The Leading University Tak Perlu Takut

0

Matakita.co (Gorontalo) – Beredarnya informasi terkait Universitas Ichsan Gorontalo yang beralih status sebagai kampus binaan melalui LLDIKTI, hal tersebut menuai tanggapan dari berbagai kalangan termasuk Alumni. Jumat (27/7/2019)

Bakri K. Manda selaku alumni mahasiswa mengatakan, jikalau memang berdasarkan temuan LLDIKTI terkait pelanggaran tersebut, senantiasa harus ada perbaikan, demi manajeman kampus kedepan, apalagi melihat sejauh ini kampus tersebut salah satu kampus swasta terbesar di Provinsi Gorontalo, yang telah banyak berkontribusi untuk pengembangan SDM

Lanjutnya, persoalan bergulirnya isu-isu diluar, secara pribadi selaku alumni, dengan tegas saya mengatakan tidak perlu disikapi, karena hal ini bukan ancaman, namun yang harus dilakukan yakni bagaimana untuk memperbaiki citra kampus kedepan melalui gagasan mencerdaskan untuk mendongkrak agar lebih berkembang kedepan.

“Jika hal ini merupakan kritikan untuk manajemen kampus, maka perlu adanya kritikan dan perbaikan, artinya bahwa, bukan persoalan bagaimana meningkatkan kuantitas mahasiswa melainkan kualitas kampus itu sendiri.” Ujar bakri

Ditambahkan Mantan Wakil Dekan 3 itu, Mencerdaskan mahasiswa harus berangkat dari keikhlasan dan niat tulus. Kampus tersebut sebagai kampus swasta terbesar di gorontalo dengan persaingan yang sangat begitu ketat. paling urgen ialah perbaikan kualitas Dosen, dan kualitas mahasiswa, agar para alumni merasa senang, kampus mampu melahirkan generasi cerdas dan bermartabat.

“Demi meningkatkaan kecerdasan mahasiswa dan bertanggung jawab, saya pernah membimbing 15 Mahasiswa untuk pembuatan skripsi tanpa meminta upah sepeserpun, hal itu dikarenakan saya yakin niat yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.” Tuturnya.

Kampus ini kedepan yakin dan percaya akan menjadi the leading university digorontalo ketika mengutamakan kualitas, potensi dan kemampuan

Ditambahkannya, Kampus unisan harus menerima kritikan dari luar dan kita jangan berkecil hati karena kritikan sejatinya perbaikan, sesama unsur harus saling mendukung dalam pembangunan jangan hanya karena ulah satu dosen kampus ini tercemar.

Dosen yang melakukan pelanggaran dibidang akademik, seharusnya diberikan pula pembinaan, sehingga terciptanya kualitas, jangan mendahulukan orientasi uang untuk meembina sehingga tidak jadi mata duitan. Kampus sejatinya untuk melahirkan generasi cerdas bukan dijadikan sebagai lahan bisnis

“Kalaupun adanya penjualan gagasan intelektual, secara pribadi saya sangat menyesalkan hal itu, karena yang terpenting bagaimana mahasiswa mampu mempertanggung jawabkan apa yang ia kerjakan, kalau mahasiswa tidak mampu mengerjakan skripsinya jangan salahkan mahasiswanya, namun salahkan dosennya.” Tuturnya

“Jikalau orientasinya bukan kepada pendidikan lebih baik tidak usah jadi dosen karena kampus itu bukan ladang bisnis melainkan ladang intelektual, saya bicara begini karena saya sangat sayang akan kampus yang sudah berjuang membangun SDM di Gorontalo sejauh ini” Tegasnya.

Sementara itu Nofri Aditya Manangsang mengatakan, terkait hal ini perlu kita malakukan perbandingan melalui nilai positif dan negatif, unisan sejauh ini telah membangun SDM serta pengabdian terhadap masyarakat yang ada di provinsi gorontalo,

“Jangan hanya karena nira setitik merusak susu sebelanga, jangan hanya karena masalah ini kemudian media meniadakan yang dilakukan unisan sejauh ini, antara lain unisan telah menyebar ke beberapa daerah di provinsi gorontalo untuk membantu masyarakat kurang mampu melanjutkan pendidikan.”

Mantan Ketua BEM Fisip itu menambahkan, Kemajuan suatu Daerah terletak pula pada kemajuan sumber daya manusia (SDM) dan unisan turut serta dalam hal ini, serta dalam hal kemahasiswaan melalui program pengabdian kepada masyarakat, sehingganya jangan hanya karena 1 masalah kita melupakan kontribusi tersebut.

Terpenting dengan adanya hal ini tentunya menjadi bahan koreksi bagi mahasiswa unisan agar dalam melaksanakan perkuliahan seharusnya dengaan pedoman yang ada dan tetap membangun citra yang baik untuk unisan

“Orang tua mahasiswa tidak perlu khawatir dengan hal ini, karena, meskipun unisan telah beralih status binaan namun sampai saat ini program – program yang ada diunisan tetap berjalan, akreditasi masi tetap berstatus B”. Tutupnya.

 

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT