MataKita.co, Gorontalo – Tangis haru para keluarga yang ditinggalkan oleh para setiap prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/Satyatama dalam menjalankan tugas negara.
Upacara pemberangkatan tersebut, dilepas Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonag, (2/08/2019).
Pada saatnya Sabtu 3 Agustus 2019, sekitar pukul 10.15 wita perlahan tapi pasti KRI Teluk Parigi 539 meninggalkan dermaga pelabuhan Pelindo Kota Gorontalo.
Keadaan disaat pasukan akan bertolak keluarga dari masing-masing prajurit tidak ingin lepas dengan suasana haru, tangispun mulai pecah saat para prajurit mulai satu persatu menaiki tangga KRI Teluk Parigi seakan tidak ingin berpisah.
Sementara waktu namun semua itu tidak bisa dipungkiri selaku prajurit yang Saptamargais dalam menjalankan tugas negara tidak menyerah hanya karena tangisan keluarga karna didadanya telah terpatri merah putih sehingga dengan berat hati harus menjalankan tugas negara yang telah dibebankan kepundak seorang prajurit dalam kondisi apapun.
Salah satu istri prajurit yang ditinggalkan mengucapkan do’a selamat kepada prajurit yang melaksanakan tugas, khususnya para suami tersebut.
“Selamat bertugas suamiku doaku selalu menyertai dalam setiap nafasku demi merah putih dan hati-hati dalam menjalankan tugas ingat keluarga selalu menunggu kembali,” ucapnya.
“Semoga hal ini menjadi pemicu semangat bagi para prajurit yang melaksanakan tugas dimana 450 prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/Satyatama akan menjalankan tugas selama sembilan sampai sepuluh bulan sehingga dengan suasana yang demikian setiap prajurit dan keluarga yang ditinggalkan perlu saling berkomunikasi serta bersabar dalam menjalankan tugas negara yang tidak bisa ditolak karena bagi prajurit TNI menjalankan tugas negara diatas segala-galanya,” sambungnya.
