Matakita.co, Gotontalo – Berkesan dan mendalam, makna dari untaian kalimat seorang jenderal berbintang tiga, menjabat sebagai Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs. Condro Kirono, MM., H.Hum yang turut hadir langsung di SPN Batudaa Gorontalo,
untuk mengujungi pembukaan pendidikan bintara polri tahun ajaran 2019, Senin (05/08/2019).
Untaian kata Falsafah Burung Elang, itulah dua kata yang dititipkan oleh Almunus Akpol angkatan 84 kepada Personil Polda Gorontalo, yang saat ini dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Polri yang promoter sebagaimana yang diprogramkan oleh Kapolri.
Kalimat dari kata Falsafah Burung elang itu bermakna, dimana saat burung tersebut berusia 40 tahun, burung itu harus mengambil keputusan berat. Mereka bisa memilih untuk mati atau terlahir kembali. Untuk bisa hidup panjang, elang tua akan mencari sebuah pohon tinggi dan membuat sarang disana.
Selama 5 bulan, elang tua akan mencabuti paruh dan cakarnya secara paksa. Menyakitkan memang, namun hanya itu satu-satunya cara agar cakar dan paruh baru bisa tumbuh kembali.
“Setelah melalui proses kelahiran yang menyakitkan ini, elang akan kembali kuat dan bisa melanjutkan hidupnya selama 30 tahun ke depan,” jelas Komjen Pol Drs. Condro Kirono, MM., H.Hum.
Menurutnya Persis seperti elang, untuk bisa mencapai kesuksesan, harus melewati proses yang panjang.
“Hal itu membuat kita kesakitan dan harus mengorbankan banyak hal seperti, waktu harta dan keluarga. Namun sadar atau tidak semua rasa sakit dan pengorbanan itu akan mendidik kalian menjadi polisi yang baik dan bertanggung jawab,” ujarnya
Ia pun menambahkan, menjadi anggota Polri tak cukup hanya dengan bekerja sesuai dengan SOP. Namun jika ingin dicintai oleh masyarakat, seyogyanya setiap anggota Polri bekerja dengan hati nurani.
“Bekerja sesuai dengan SOP adalah baik, dan alangkah lebih baik lagi jika bekerja dengan hati nurani,” tutup Kabaharkam.
