MataKita.co, Makassar – Tim ACT MRI Sulawesi selatan salurkan bantuan beaguru ke MTs Nurul Falah Laburasseng di Desa Laburasseng, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad, (1/12/2019).
Tujuan implementasi perdana dari program Sahabat Guru Indonesia (SGI) yang diinisiasi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Butuh waktu lebih kurang 5 jam perjalanan dari kota Makassar untuk tiba di lokasi tersebut.
MTs Nurul Falah sendiri merupakan sekolah yang cukup butuh sentuhan perhatian. Puluhan siswa disana belajar dengan fasilitas yang masih minim bahkan dengan ruang kelas yang jauh dari kata layak. Hanya ada 3 ruang kelas yang disekat dengan papan triplek. Dinding kelasnya pun terbuat dari bahan seng bekas. Disana sini penuh dengan tambalan yang menambah kesan kumuh sekolah tersebut.
Setidaknya ada 10 orang SDM guru yang menggawangi sekolah yang berdiri sejak 2012 silam. Semua guru dan pengampuh sekolah berstatus honorer kecuali Kepala Sekolah. Setiap mengajar, guru diupahi 5000 rupiah setiap jammnya. Jika dihitung secara matematis, gaji guru hanya berkisar 160-480 ribu perbulannya.
Sekolah yang dibangun secara swadaya masyarakat ini merupakan sayu-satunya sekolah setingkat SMP yang lokasinya terdekat dari masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, kami sangat senang dan bahagia dengan program beaguru ini, setidaknya menjadi apresiasi kecil bagi guru-guru kami yang terus mengabdi tanpa pamrih,” jelas Arisal selalu kepala sekolah.
Program Sahabat Guru Indonesia ini akan kita upayakan berlangsung secara reguler dan menyapa hingga ke 24 Kota Kabupaten se Sulawesi selatan.
“Ini adalah bentuk kepedulian kepada sahabat-sahabat guru khususnya mereka yang ada di pelosok yang selama ini jarang tersapa ataupun dilirik dengan bantuan yang semestinya, penyerahan bantuan beaguru untuk 10 orang tenaga honorer di sekolah ini menjadi awal ikhtiar kami di ACT MRI membersamai perjuangan para insan pendidikan tersebut,” jelas Andi Suganda Haruna Selaku koordinator relawan yang bertugas.
ACT Sulsel menargetkan setiap bulannya akan menyapa guru di daerah berbeda serta mengajak masyarakat untuk berbagi peduli dengan para pahlawan tanpa tanda jasa ini yang dari didikan dan bimbingannya telah lahir orang-orang hebat dan menyejarah di republik ini.
rls
