MataKita.CO, Maros – Sejumlah lembaga survei kredibel diantaranya Script Survei Indonesia (SSI), PT. Lembaga Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Insert Institute telah melakukan riset mereka di Pilkada Maros.
Hasil survei lembaga itu mengunggulkan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2, Chaidir Syam dan Suhartina Bohari menang diangka minimum 45 persen dan angka maksimal 53 persen.
Dalam jumpa persnya, Direktur SSI, Yuhardin menjelaskan, posisi keterpilihan Maros Keren di Pilkada Maros nyaris tidak bisa dilampaui oleh dua kandidat lainnya, karena selisih yang terpaut jauh sekitar 20 persen.
“Kandidat lain akan sulit mengejar karena selisihnya 20 persen. Diwaktu yang tersisa, kandidat lain hanya bisa naik diangka 5 persen,” ujarnya, Minggu (6/12/2020).
Lebih jauh, Yuhardin menyebut pengaruh politik uang (money politik) di menit-menit akhir jelang pencoblosan juga tidak akan bisa merubah keadaan karena selisihnya terlalu signifikan. Bahkan, ia mematok, faktor ‘serangan fajar’ hanya bisa mendongkrak keterpilihan hingga 3 persen saja.
“Kalau ada yang melakukan ‘serangan fajar’ secara masif, juga tidak akan berpengaruh signifikan. Paling tinggi hanya 3 persen menaikkan suara,” jelasnya.
Sementara untuk tingkat partisipasi pemilih di Maros, Yuhardin menyebut, bisa sampai 80 persen. Menurutnya, pengaruh partisipasi pemilih tetap tidak akan mengubah tingkat keterpilihan Paslon.
Hal senada diungkapkan Direktur Riset dan Data Insert Institute, Reskiyanti. Ia menyatakan, tingkat keterpilihan Paslon nomor 2 di Pilkada Maros yang mencapai 53,3 persen sudah sulit dibendung oleh dua Paslon lainnya.
“Hasil riset kami itu Paslon nomor 2 di Pilkada Maros terlalu jauh karena diangka 53,3 persen. Sementara Paslon lain itu di 26,9 persen dan 19,6 persen,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, juru bicara Maros Keren, Chaerul Syahab menghimbau masyarakat untuk percaya pada lembaga survei kredibel dan terdaftar di KPU.
Pasalnya, lanjut Chaerul, jelang pencoblosan ada pihak yang sengaja mengaburkan hasil survei lembaga yang kredibel.
“Kami harap masyarakat Maros tidak lagi percaya dengan upaya pihak tertentu yang ingin mengaburkan hasil riset lembaga survei kredibel. Toh sisa beberapa hari lagi hasilnya akan ketahuan,” tutupnya.