Beranda Berdikari IDI Sulselbar Tak Setuju Sekolah Dibuka Awal Tahun 2021

IDI Sulselbar Tak Setuju Sekolah Dibuka Awal Tahun 2021

0
Ketua Satgas IDI Wilayah Makassar Sulawesi Selatan dan Barat, dr Abdul Azis S.pU

Matakita.co, Makassar – Penyebaran kasus Covid-19 kian meluas seiring waktu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat tak menyetujui jika sekolah tatap muka dilakukan awal tahun 2021, mengingat masih tingginya tingkat penularan Covid 19 yang membuat semua orang bisa terinfeksi termasuk pelajar.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Makassar Sulawesi Selatan dan Barat, dr Abdul Azis S.pU, menghimbau agar pemerintah mempertimbangkan dengan matang apabila sekolah akan dibuka kembali secara offline.

Diketahui peningkatan angka Covid 19 di Makassar, sulawesi selatan pada umumnya sudah sangat tinggi, saat ini telah memasuki 4 besar bertambahnya orang yang terdampak sejumlah 500 orang lebih per hari.

“Untuk itu saya kira sangat bijak apabila sekolah tetap online dulu, karena kita ketahui bahwa dengan sekolah secara offline maka kita akan membuka sumber penularan baru dan ini sudah sangat banyak yang terjadi, dimana ada beberapa sekolah yang dibuka mereka cuman bisa buka 1 sampai 2 pekan saja kemudian mereka tutup lagi karena banyak terjadi penularan di sekolah – sekolah tersebut,” katanya, Selasa (29/12/2020).

Demikian juga diketahui saat ini rumah sakit di Makasssar sudah penuh karena perawatan pasien Covid 19, dengan demikian angka pertambahan diatas 150 persen.

“Terus terang saja rumah sakit sangat kewalahan dengan banyaknya pasien Covid  yang masuk, berbeda pada awal pandemi rata rata pasien Covid saat ini banyak yang tanpa gelaja (OTG) dan sekarang yang banyak dirawat adalah pasien dengan gejala sedang hingga berat,” ucapnya.

“Apabila kita membuka sekolah secara offline, otomatis kita membuka kerumunan yang menjadi sumber penularan baru anak- anak sekolah, orang dewasa saja sangat sulit menerapkan protokol kesehatan apalagi anak sekolah,” tambahnya.

Tingkat kedispilinan masyarakat makasssar  sendiri hanya berkisar 45 persen untuk penerapan disiplin protokol kesehatan.

“Kami sangat menghimbau dengan keras sebaiknya sekolah offline atau secara terbuka itu jangan dilakukan dulu sampai angka atau penularan covid di makassar bisa turun dan terkontrol kembali,” ucapnya.

Tak hanya sekolah saja, Abdul Azis juga menyarankan jika sebaiknya PSBB diberlakukan kembali, seperti yang diketahui saat ini Makassar melakukan pembatasan jam operasional mulai 24 Desember 2020 hingga 03 Januari 2021, yang dimana semua aktifitas hanyasampai pukul 19.00 Wita .

“Saya kira kurang efektif, karena diluar jam itu orang-orang tetap keluar berkumpul dan sangat tidak disiplin dengan prokes, walaupun kami sangat menghargai pelarangan aktivitas perayaan tahun baru itu adalah kebijakan yang sangat bagus sekali, namun sebaiknya pembatasan aktivitas harusnya bukan cuma malam saja,” ucapnya.

Harapan IDI, agar pemerintah dengan semua lapisan masyarakat bisa melakukan tindakan penekanan penularan Covid 19 secara bersama-sama dan pemerintah bisa melakukan kebijakan yang menegakkan disiplin pelaksanaan prokes sehingga angka penularan Covid bisa kembali terkendali.

“Semoga tahun depan, Indonesia sudah bisa bebas dari Covid, yang dimana pemerintah tidak bisa sendiri melakukan ini tapi harus didukung oleh segenap lapisan masyarakat dalam disiplin melaksanakan prokes 3M,” ujarnya.

trb

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT