Beranda Berdikari Merawat kebhinekaan, HMI Badko Sulselbar Gelar Diskusi Akhir Tahun 2020

Merawat kebhinekaan, HMI Badko Sulselbar Gelar Diskusi Akhir Tahun 2020

0
Himpunan Mahasiswa Islam Badan Koordinasi Sulawesi Selatan dan Barat (HMI Badko Sulselbar) menggelar Diskusi akhir tahun di Warkop Kopizone, Jalan Boulevard, Masale, Panakkukang, Masale, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/12/2020).

Matakita.co, Makassar – Himpunan Mahasiswa Islam Badan Koordinasi Sulawesi Selatan dan Barat (HMI Badko Sulselbar) menggelar Diskusi akhir tahun di Warkop Kopizone, Jalan Boulevard, Masale, Panakkukang, Masale, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/12/2020).

Kegiatan yang bertemakan “Merawat Kebhinekaan Sebagai Identitas Kebangsaan” menghadirkan pembicara, Dr Buhari Fakkah (Akademis), Christopher Aviary (Ketua KNPI Kota Makassar), M Fadlan L Nasurung (Gusdurian), Adam Muhammad, S.T., M.Si (Anggota DPRD Provinsi Sulawesi selatan). Serta dimoderatori oleh Andi Muh. Syaiful Haq selaku Ketua bidang Partisipasi Pembangunan Regional Badko HMI Sulselbar 2018-2020.

Ketua Badko HMI Sulselbar Lanyalla Soewarno, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian atas respon kondisi sosial masyarakat dalam kurun waktu tahun 2020 ini. Sebagai bentuk refleksi, diskusi ini seharusnya bisa menyatukan berbagai kalangan agar tak mudah tercerai berai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Dr Buhari, dalam pemaparan materinya juga mengkritik demokrasi langsung yang dijalankan saat ini.

“Demokrasi langsung yang dijalankan saat ini, sangat rentan menjadikan isu kebhinekaan sebagai senjata politik. Membentuk disharmonisasi terhadap sesama masyarakat demi fanatisme kepada pemangku jabatan (calon kepala daerah,dll),” katanya.

“Adanya kegagapan dikalangan pemuda dalam merespon laju teknologi dan informasi, sehingga tidak jarang kita justu salah memaknai identitas kita sebagai bangsa yang besar yang telah diperjuangkan oleh para The Founding Fathers,” ungkap Anggota DPRD Prov Sulsel, Adam Muhammad, S.T., M.Si.

Sementara itu, Fellowship kepemimpinan Gusdur, M Fadlan L Nasurung juga menegaskan para hadirin yang hadir di diskusi tersebut untuk mengedepankan etika berdialog menanggapi suatu perbedaan.

“Identitas adalah sesuatu yang cair, yang seyogyanya menjadi barang yang bisa kita diskusikan dalam ruang-ruang seperti ini, atau dalam forum ilmiah tentunya. Kita membutuhkan pemuda-pemuda dengan jiwa yang besar untuk lebih bisa menghargai perbedaan identitas dengan mengedepankan dialog, diskusi. Untuk kita bisa memahami satu sama lain,” tegasnya.

Disamping itu, ketua KNPI Kota Makassar, Ryo Christopher Aviary mengajak para pemuda, Mahasiswa, organisasi masyarakat (Ormas) untuk sama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Proses membangsa adalah proses keinginan umat manusia untuk bersatu, untuk menghargai adanya perbedaan. Kebhinekaan harus mampu dikelola, tidak serta merta menjadi bahan diskusi semata. Tetapi karena keadaan, maka kita membincangkan kebhinekaan. Baik itu menurut agama, suku, dan sebagainya,” ajaknya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT