Matakita.co (Boalemo) – Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) berupa Alat Phaco Mata dan Alat Ultrasonografi (USG) Rumah Sakit Tani Dan Nelayan (RSTN) Kabupaten Boalemo diduga menyeret salah seorang oknum dokter di Rumah Sakit tersebut.
Kepada Matakita.co, Aktivis Boalemo Nanang Syawal mengungkapkan, berdasarkan fakta yang ditemukan terdapat Transaksi Pemindah Bukuan dari Oknum Inisial AB yang diduga sebagai pihak ketiga ke Oknum Dokter RSTN Inisial AR pada tanggal 07/12/2020 sebesar Rp 68.182.000.
“Dana ini disinyalir berhubungan dengan Pengadaan Stellaris PC Vision Enchacement System yang nilai pengadaannya sejumlah Rp. 1.525.000.000, sebagaimana tertuang dalam SP2D Nomor : 09903/BKAD/SP2D-LS/XI/2020 Tanggal 17 November 2020,” Ungkap Nanang.
Tidak hanya itu, Nanang Juga mengatakan, pada tanggal 17 Desember 2020 terdapat sejumlah uang penyetoran sebesar Rp. 100.000.000, dari Oknum Inisial MZ ke Oknum Dokter RSTN AR, yang diduga berhubungan dengan Pengadaan Alat Ultrasonografi (USG) Type : GE Healthcare/USG Voluson E6.
“Sebagaimana tercatat dalam Surat Perintah Membayar (SPM) Nomor : 330/RSUD-TN/SPM-LS/XI/2020 Tanggal 24 November 2020 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.1.643.850.000,” Tutur Nanang.

Nanang Syawal tidak sepakat dengan klaim yang menyatakan bahwa ini merupakan biaya pelatihan untuk pengoperasian Alat Phaco Mata dan USG, karena menurut Nanang alasan pertama adalah karena Oknum Dokter AR bukanlah Dokter Mata.
“Alasan yang kedua adalah tidak terdapat nilai 100 Juta Rupiah dalam Kontrak Kerja dalam Surat Perintah Kerja (SPK),” Tambah Nanang.
Nanang Syawal Berharap kepada Pihak Kepolisian Resort (Polres) Boalemo untuk dapat mengungkap Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Alat Phaco Mata dan USG RSTN tersebut.
“Saya mendukung langkah hukum Polres Boalemo dalam pengungkapan kasus ini, karena setahu saya Polres Boalemo telah menerima pengaduan masyarakat tanggal 17 Desember tahun 2020, yang telah ditindaklanjuti dengan Surat Perintah Tugas dengan Nomor ; Sprin.Gas/03/I/2021/Reskrim Tanggal 07 Januari 2021,” Harap Nanang.