MataKita.co, Enrekang – Menjelang penerapan Maklumat Darurat memutus mata rantai infeksi Covod-19 di wilayah Enrekang sangat direspon masyarakat luas dari pelosok desa sampai perkotaan.
Tokoh agama di kabupaten Enrekang KH.Tamsur menilai langkah pemerintah melalui maklumat ini khususnya diwilayah Enrekang sangat membawa rasa kebatinan masyarakat lebih sejuk.
Kata KH. Tamsur,SAg maklumat ini lebih pada bentuk perlindungan bersama dari virus corona.yang saat ini masih menghantui kalangan masyarakat. Disamping aturan protokol kesehatan yang ada.
Masyarakat tetap diatur untuk.lebih disiplin supaya warga terlindungi dari rasa was was penyebaran virus corona. Jadi keberadaan perintah bersama demi kebaikan bersama melalui maklumat itu sudah tepat.
“tak ada alasan untuk.menggiring pendapat yang justru berlawanan dari rasa kewaspadaan.bersama sebagaimana isi maklumat darurat covid-19 suatu keniscayaan diberlakukan, bukan dinilai pada pribadi pribadi,”kata KH.Tamsur,SAg (9/3).
Dari penilaian tokoh agama
Enrekang tak disangkal jika Maklumat bersama yang diprakarsai Forkopimda Enrekang mendapat dukungan luas akan manfaat yang dirasakan masyarakat.
Munculnya pro dan kontra penilaian atas Maklumat diluruskan Kapolres Enrekang AKBP Dr Andi Sinjaya,SH.SIK.MH.
Maklum sosialisai pembatasan dari acara masyarakat sebagaimana isi Maklumat Covid-19 difelorakan gencar kepolisian pada masyarakat.
Menurut AKBP Andi Sinjaya, kalaupun pembatasan itu menyentuh acara sakral perkawinan yang mau didebat,dapat dipahami secara lebih peka untuk kepentingan bersama. Jadi hendaknya tidak dipahami sepihak sebagai pelarangan menikah tapi faktanya langkah tersebut hanya mencegah kerumunan banyak orang atau antisipasi rantai penularan.
“jangan mengira ancaman infeksi virus Covid-19 ini melandai tapi saat ini kecenderungan baik dan harus diantisipasi,”terangnya.
lebih jauh, maksud pemerintah dimana orang agar mau bekerjasana untuk patuh akan anjuran pemerinrah Enrekang,seperti acara pesta perkawinan konteknya pada potensi kerumunan.
“silahkan dalam pernikahan bukan dilarang, kalo pestanya bisa hadir ratusan orang dari prosesnya saja potensi kerumunan muncul dari persiapan sampai usai pesta seminggu itu akan rawan penyebaran Corona, itulah dimasa sekarang tunda dulu ada bahaya mengintai,” jelasnya.
(Bang El)