Matakita.co, Gorontalo – Wakil Ketua Anggota DPR RI Komisi IX Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, MA. di sambut hangat oleh Bupati Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) saat lakukan Sosialisasi, advokasi dan Kie program bangga kencana bersama mitra kerja tahun 2021, bertempat di Gedung Gerbang Emas, Kabupaten Gorut, kegiatan yang di selenggarakan pada Pukul 10.00 Wita Senin (15/03/2021).
Bupati Kabupaten Gorut Indra Jasin dalam sambutanya memohon dukungan dari Wakil Ketua DPR RI Komisi IX khusus untuk peningkatan Rumah sakit yang ada di Gorontalo Utara. Inda mengaku saat ini tantangan Kabupaten Gorontalo utara merujuk kepada kurangnya tenaga Kesehatan lebih khusus dokter Spesialis.
Dirinya juga berharap bahwa hal yang telah di sampaikan dalam sambutanya menjadi perhatian. Indra juga mengungkapkan angka stanting di Kabupaten Gorut masuk 10,3%.
“Kalau di lihat dari timbangan, angka stanting disini mencapai 10.3%, sedangkan target di tingkat Nasional 24% itu syukur kita berada di posisi ke 10,3%,” Ucap Indra di hadapan Wakil Ketua Anggota DPR RI.
Saat ini pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara terus berupaya untuk terus menekan angka kemiskinan, langkah-langkah tersebut antara lain akan memberikan makanan tambahan untuk ibu-ibu hamil.
Pemda juga telah menganjurkan ibu-ibu yang memiliki anak untuk memberikan ASI selama 2 tahun sejak lahir.
“Hal ini kami lakukan, untuk menekan angka laju pertumbuhan penduduk,” Tutup Indra, sekaligus membuka acara sosialisasi.
Selanjutnya, di tempat yang sama Nihayatul Wafiroh atau yang sering di sapa Bu Ninik memberikan sambutannya kepada kader-kader PKB, sembari memberikan Sosialisasi dirinya juga memperkenalkan dirinya di hadapan masyarakat.
Sosialisasi ini di lakukan, agar Program Bangga Kencana berjalan dengan lancar, sekaligus mengingatkan bahayanya stanting untuk masa depan Bangsa.
Telah menjadi amanat tambahan kepada BKKBN. Dirinya berharap BKKBN Provinsi Gorontalo mampu menurunkan angka Stanting dan mencegah pernikahan dini.
“Karena pendekatan keluarga berencana itu dapat menurunkan angka stanting dengan mengatur kehamilan, bagi ibu yang belum memiliki anak ini bisa menjadi bekal agar ibu bisa mempersiapkan diri, ” Ungkap Ninik.
“Ibu-ibu itu harus sehat, dan kalau sudah hamil di rawat dengan sebaik-baiknya, kemudian program ASI adalah anak terbaik, dan itu mengatur pola kehamilan (4T), ” Lanjutnya.
Menurutnya jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap Stanting, karena jarak antara kakak dan si adik yang terlalu dekat membuat asupan gizi tidak terpenuhi dengan baik.
“Itu tentu sangat berpengaruh, karena terlalu rapat jarak kehamilannya, anak 1 belum mendapatkan ASI dengan baik dan pengasuhan yang baik karena keburu adiknya lahir, “
Dalam sebuah keluarga memang harus di atur dengan sedemikian rupa, untuk pendekatan KB harus betul-betul di terapkan. Di akhir sambutanya Nihayatul Wafiroh menyampaikan bahwa meski sudah berjalan, program bangga kencana harus tetap di berikan sosialisasi.
“80% kecerdasan anak turun dari ibu. Jika ingin punya anak atau cucu yang cerdas berikan kesehatan lebih kepada ibunya, ” Tutup Ninik.
Mantan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo H. Nofrijal, S.P, M.A yang saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Advokasi, penggerakan dan informasi hadir dalam sosialisasi tersebut.
Dirinya bersyukur Program Bangga Kencana telah berjalan dan sudah di laksanakan dengan baik. Tak hanya itu Nofrijal juga menjelaskan apa itu stanting kepada masyarakat.
Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak. Lantas, apa saja penyebab dan dampak dari kondisi ini?
“Pada tahun 2019, survei membuktikan sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak aspek, mulai dari aspek pendidikan hingga ekonomi. Stunting sangat penting untuk dicegah. Hal ini disebabkan oleh dampak stunting yang sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan anak.” Jelas Nofri.
Dirinya juga menjelaskan apa saja menyebabkan Anak Mengalami Stunting.
“Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Ada banyak sekali hal-hal yang dapat memicu terjadinya gizi buruk ini. Berikut adalah penyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui: 1. Pengetahuan ibu kurang memadai, 2. Infeksi berulang atau kronis, 3. Sanitasi yang buruk, dan 4. Terbatasnya layanan kesehatan, ” Ungkapnya.