Matakita.co, Makassar – Salah satu tulisan berupa opini di kolom “mimbar ide” yang berjudul “Hardiknas 2021; Problematika Pembelajaran ditengah Pandemi dan Peluang Pendidikan Tinggi Gratis” yang ditulis oleh IM mendapatkan protes dari BEM FKM UNHAS. Tulisan yang dimuat tanggal 3 Mei 2021 ini memiliki kesamaan yang signifikan (67%) dengan tulisan dirilis pada website BEM FKM UNHAS pada tanggal 17 April 2021 yang berjudul “Menuju Pendidikan Tinggi Gratis”. Analisis ini berdasarkan aplikasi turnitin dsertai kajian kronologi yang dikirimkan BEM FKM UNHAS via email redaksi matakita.co.
Pihak BEM FKM UNHAS dalam pernyataannya mengecam segala bentuk tindakan plagiarisme yang mencoreng sikap intelektualitas pada ranah mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa, dalam melakukan setiap perjuangannya tentu mengorbankan banyak hal. Sikap tanggung jawab serta orientasi proses yang sejatinya dimiliki seharusnya mampu mengantarkan mahasiswa pada ranah kebaikan dan kebenaran. Oleh karena itu, hal yang menjadi poros dan esensi pergerakan perlu menjadi perhatian penting untuk dapat membangun gerakan serta perjuangan yang lebih besar dalam rangka menuju kehidupan yang lebih baik.
Langkah yang ditempuh redaksi matakita.co :
Setelah mendapatkan konfirmasi via media sosial instagram matakita.co, kami menjawab dengan normatif sesuai dengan pedoman media cyber poin 4 (a) ralat, koreksi, dan hak jawab mengacu pada Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan Pedoman Hak Jawab yang ditetapkan Dewan Pers. Dalam konfirmasi awal, pihak yang komplain belum menyertakan identitas jelas dan memberikan kajian.
Selanjutnya, kami meminta pengadu untuk mengadukan secara resmi dengan kajian yang jelas terkait dugaan plagiasi tersebut. Dengan demikian, kami melakukan upaya tindak panjut sesuai dengan pedoman media siber yang dikeluarkan Dewan Pers bersama organisasi pers, pengelola media siber, dan masyarakat. Adapun dalam poin 3. Isi Buatan Pengguna yakni :
e. Media siber wajib menyediakan mekanisme pengaduan Isi Buatan Pengguna yang dinilai melanggar ketentuan pada butir (c). Mekanisme tersebut harus disediakan di tempat yang dengan mudah dapat diakses pengguna.
f. Media siber wajib menyunting, menghapus, dan melakukan tindakan koreksi setiap Isi Buatan Pengguna yang dilaporkan dan melanggar ketentuan butir (c), sesegera mungkin secara proporsional selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah pengaduan diterima.
Berdasarkan hal tersebut, kami mengkonfirmasi saudara penulis (IM) untuk melakukan révisi Terkait tulisan yang dianggap mirin tersebut. Walaupun dalam penjelasan penulis dijelaskan bahwa :
Kemiripan tulisan yang terjadi diakibatkan karna tema dan referensi yang di pakai memiliki kesamaan, dibalik itu saya secara personal tidak pernah membaca tulisan yang sebelumnya pernah dipublikasi oleh teman-teman FKM, maka dari itu saya menyatakan bahwa tidak pernah ada upaya plagiarisme karna pada dasarnya saya mencantumkan referensi dalam setiap narasi yang saya kutip”
Namun kami dari redaksi tetap mencoba memberikan penjelasan agar dilakukan revisi dengan subtansi ide yang sama agar tidak menjadi polemik. Penulis akhirnya bersepakat untuk melakukan revisi dan telah dilakukan pada tanggal 12 Mei 2021. Bericht perubahan data dibaca pada https://matakita.co/2021/05/03/hardiknas-2021-problematika-pembelajaran-ditengah-pandemi-dan-peluang-pendidikan-tinggi-gratis/
Dengan mempertimbangkan UU Nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta Pasal 42 Tidak ada Hak Cipta atas hasil karya berupa (a) hasil rapat terbuka lembaga negara, sepertinya sama dengan posisi press rilis organisasi kemahasiswaan serta konten ini belum terdaftar dalam daftar umum ciptaan pada direktorat Jenderal hak kekayaan intelektual, maka kami sebagai media tidak memiliki kewenangan menyimpulkan Bahwa ini merupakan Hasil plagiasi sebelum adanya putusan hukum tetap. Diharapkan penyelesaian bisa dilakukan secara kekeluargaan.
Semoga kita semua bisa menjaga spirit intelektualitas kita, merdeka dań bebas plagiat
30 juni 2021
Hormat kami
Pimpinan redaøsi matakita.co
