Beranda Edukasi Saenab ; Orang tua, Suami dan Perlindungan Perempuan Jadi Motivasi Saya Raih...

Saenab ; Orang tua, Suami dan Perlindungan Perempuan Jadi Motivasi Saya Raih Gelar Doktor

0
Dr. Saenab, S.Sos., M.Si

Matakita.co, Makassar – Membincang tentang perempuan tentu tidak akan ada habisnya. Selalu saja ada hal menarik yang dapat di ulik lebih dalam mengenai perempuan. Menjadi seorang perempuan di zaman modern ini tidak lagi sebatas menjalankan perannya dalam rumah tangga saja. Seiring berjalannya waktu dan berkembangannya zaman, sudah banyak sekali perempuan tangguh dan menginspirasi yang hadir. Mereka hadir dengan berjuta mimpi dan mampu meraihnya.

Hari Rabu (28/7/21) menjadi hari yang baik bagi Matakita.co. Reporter kami, Mardiyah berkesempatan untuk bertemu dengan salah satu perempuan yang mampu membuktikan bahwa perempuan pun bisa mengakses pendidikan tinggi. Saenab atau akrab di sapa dengan Nena adalah salah satu dari sekian perempuan hebat yang berhasil meraih mimpinya. Menjalani banyak peran tak lantas menyurutkan semangatnya untuk meraih mimpinya. Ibu dengan dua anak ini baru saja menyelesaikan pendidikannya di jenjang Doktor (S3) pada bidang Ilmu Administrasi Publik Universitas Hasanuddin (UNHAS). Adapun  judul disertasi yang mengantarnya meraih Gelar Doktor yakni  “Implementasi Kebijakan Perlindungan Perempuan dan Anak di Kota Makassar” dipaparkan pada sidang promosi doktor 26 juli 2021 lalu.

Berikut wawancara kami beraam Dr. Saenab,S.Sos., M.Si : 

Apa yang memotivasi untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang Doktor?

Pertama itu orang tua, karena bapak dan imbu saya tidak pernah mengecap bangku sekolah. Sehingga itu menginspirasi mereka agar anak-anaknya dapat bersekolah hingga sampai pada jenjang Doktor seperti saat ini. Kedua adalah suami, dia mendukung saya untuk  terus melanjutkan pendidikan untuk jadi teladan bagi Anak,  juga mengisi waktu luang yang lebih produktif yang selama ini Hanya tinggal dirumah sana dan anak-anak juga sudah mulai besar. Kemudian karena saya suka membaca sehingga saya ingin terus belajar.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pendidikan di jenjang Doktor?

Sebenarnya saya sangat ingin menyelesaikan pendidikan dalam dua setengan tahun. Namun karena ada sedikit perubahan administrative mengenai kurikulum membuat saya menyelesaikan pendidikan dalam kurung waktu tiga tahun.

Bagaimana membagi waktu antara kuliah dan keluarga?

Untuk pembagian waktu yang jelas itu tidak ada, lebih mengalir saja. Sebenarnya saya beruntung memiliki suami yang mendukung saya dan anak anak yang mengerti dengan keadaan saya khususnya setahun belakangan ini. Kesabaran itu bukan hanya dari saya tapi melibatkan orang-orang di sekitar saya terutama suami dan anak-anak. Saya selalu menyediakan reward untuk diri saya. Ketika saya kerja keras ada yang menjadi motivasi saya.

Mengapa memilih perlindungan perempuan dan anak sebagai topik disertasi?

Ini berawal dari diskusi saya bersama teman-teman tentang pemberdayaan perempuan. Bagaimana perempuan yang rentan bisa di berdayakan. Finally, saya mendapatkan bahwa di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak ada dua, yaitu Pemberdayaan dan Perlindungan. Data-data yang saya dapatkan juga menunjukkan adanya peningkatan kekerasan pada perempuan meningkat setiap tahunnya terutama di Kota Makassar. Apalagi di Kota Makassar belum ada Perda khusus untuk perempuan.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian Disertasi?

Sekitar enam atau tujuh bulan. Saya sangat terbantu karna di DP3A data-data banyak yang tersedia secara online. Mulai dari Renstra, LAKIP. Jadi paling data-data terakhir saja yang saya cari kesana. Karena ini perlindungan sampai ke kelurahan karna ada Shelter Warga yang dibuat di kelurahan membuat saya harus mensample kebeberapa kelurahan bahwa Shelternya ini aktif.

Apa yang didapatkan dari hasil Diseratsi?

Jadi saya dapati ketika pencegahan dan penanganan berjalan beriringan diharapkan mampu menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya di Kota Makassar. Ini kan kekerasan seperti fenomena gunung es ya, kelihatan cuma di atas tapi yang dibawahnya tidak. Kenapa?, karna perempuan malu untuk melaporkan. Adanya Shelter Warga ini harusnya mempermudah perempuan.

Apa hambatan yang dihadapi selama melakukan penelitian?

Jadi data diri korban kekerasan ini banyak di rahasiakan jadi saya tidak punya kesempatan untuk mewawancarai sebanyak mungkin korban. Kan kita mau lihat polanya seperti apa. Sebenarnya ini yang banyak mendapatkan kekerasan yang seperti apa.

Apa yang diharapkan dengan terselesaikanya Disertasi ini?

Kita berharap yang rasional saja. Saya berharap perempuan Indonesia khususnya di Kota Makassar mau dan berani bicara atas tindakan yang tidak seharusnya mereka terima. Kemudian ketika mereka di berdayakan finally mereka mampu menunjukkan bahwa mereka mampu. Saya berharap dengan adanya kebijakan perlindungan ini mampu memberikan efek jera kepada pelaku.

Reporter: Mar*

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT