Matakita.co, Makassar – Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) didukung oleh Women’s Democracy Network dan International Republican Institute dan kerjasama dengan Kaukus Perempuan Sulawesi Selatan serta Kaukus Perempuan Politik Sulawesi Selatan melaksanakan Women’s Inspire. (3/8/2021)
Women’s Inspire Edisi #9 dipandu oleh Annisa Khusnul Khatimah sebagai host dan menghadirkan narasumber yakni Vonny Ameliani S, S.E. selaku Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Komisi D, Fraksi Gerindra.
Women’s Inspire Edisi #9 mengangkat tema “Peran Perempuan dalam Pembentukan Karakter Bangsa”. Women’s Inspire dilaksanakan secara virtual melalui live streaming di Instagram lskp.id. Serta, diikuti dan ditonton oleh followers LSKP dan followers dari Vonny Ameliani.
Annisa Khusnul Khatimah selaku host membuka pembahasan dengan perkenalan Women’s Inspire, pemaparan profil narasumber dan kesempatan giveaway kepada Sahabat Publik.
Diawal sesi Vonny Ameliani sedikit menjelaskan tentang aktivitas sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dan motivasi dalam bergerak dan memberikan peran kepada masyarakat
“Saya sekarang sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Dapil 4 yakni Kabupaten Jeneponto, Bantaeng dan Selayar. Saya adalah peraih suara terbanyak pada pemilu 2019. Saya menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sulawesi Selatan. Saya juga menjabat sebagai Ketua DPC Aksira (Aksi Sosial Indonesia Raya) di Kabupaten Jeneponto. Tetapi, peran utama saya sebagai seorang Ibu Rumah Tangga” ungkap Vonny.
Vonny Ameliani menjelaskan pula terkait motivasi dan perjalanan hidup selama bergabung dalam dunia politik.
“Sebelum terjun ke dunia politik, Saya aktif melakukan pengabdian di daerah-daerah, saya pernah ke daerah NTT yang masih sangat terisolir. Saya merasa bahwa perbuatan baik dalam lingkup sosial harus berbarengan dengan politik. Motto hidup saya yakni “Jadi diri sendiri, Jadi Versi Terbaik Dari Diri Saya Yang Kemarin dan Berbuat Lebih Baik Lagi” dalam bahasa inggris Furter, Faster dan More. Walaupun tidak bisa di pungkiri saya berasal dari lingkungan keluarga yang berkecimpung dalam dunia politik. Sejak lama saya bercita-cita untuk terjun dalam dunia politik. Tahun 2019 menjadi jalan bagi saya di usia yang masih muda 28 tahun sudah mendapatkan amanah dari masyarakat.”, ungkap vonny dengan tegas.
Vonny Ameliani menjelaskan tentang problematika terkait infrastruktur dan pengembangan karakter masyarakat.
“Problemnya yang paling bermasalah adalah dibagian kualitas. Pembangunan infrastruktur terbagi dua yakni tangible yakni terwujud dan intangible yakni tidak berwujud. Wujud intangible yang dimaksud yakni pengembangan karakter dan mental masyarakat. Ketika membangun jembatan, tidak akan dapat termanfaatkan dengan baik, tanpa mental dan karakter masyarakat yang baik untuk membangun. Durasi untuk membangun karakter bangsa itu sangat panjang. Pihak yang paling berperan yakni perempuan karena memiliki karakter mendidik. Hebatnya kita di SULSEL pada saat pencalegkan 2019 terdapat 23 perempuan yang mendapat kursi sehingga representasi menjadi 28%. Ketika banyak perempuan yang ada di ruang-ruang publik, maka akan tercipta kesetaraan gender”, ungkap Vonny selaku anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Ditambahkan pula oleh Vonny Ameliani terkait upaya dalam mewujudkan pembangunan yang non diskriminatif. Vonny berpandangan bahwa selama ini di Sulawesi Selatan, masih sangat minim perempuan yang paham terkait konstruksi bangunan. Saya mendorong untuk keterlibatan perempuan dalam pembangunan, seperti ketersediaan catering makanan dalam perumusan konsep pembangunan infrastruktur. Harapannya, melalui live instagram ini, dapat lahir perempuan yang hebat untuk menjadi kontrakor dan ahli infrastruktur.
Program yang dikawal oleh DPRD Provinsi SULSEL salah satunya dalam wujud Peraturan Daerah (Perda) Pemberian ASI Exclusive untuk bayi dari umumr 0-6 bulan, ini menunjang untuk pembentukan karakter bangsa. Hasil penelitian WHO bahwa bayi yang mengonsumsi ASI ekslusif, tingkat kecerdasannya lebih tinggiBahkan dalam ilmu Kesehatan ada yang namanya Seribu Hari Pertama Kelahiran (SHPK) sangat penting menunjang kualitas karakter bangsa. Salah satu program percontohan yang diterapkan oleh Puskesmas di Kabupaten Jeneponto yakni para bidan di setiap puskesmas jalan untuk mengecek kualitas gizi ibu dan anak, ketika ada kekurangan gizi akan diberikan support dalam wujud pemberian gizi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto.
Vonny beranggapan bahwa politik agak kurang ramah terhadap perempuan dan anak muda. Ketika ada perempuan seperti saya duduk di politik, masih dipandang sebelah mata dan kurang didengar dalam memberikan argumentasi. Komposisi keterwakilan anak muda di DPRD SULSEL diisi oleh anak muda yang solid dan saling support.
“Saya mengalami banyak struggle pada masa pencalegkan. Tagline yang dilemparkan sebagai hujatan kepada saya gunakan sebagai bahan kampanye dengan tagline ‘Dukung Caleg Impor, Siap Membangun’.”, ungkap Vonny.
Vonny menjelaskan bahwa selalu ada keterbukaan akses bagi perempuan untuk mengetahui anggaran APBD yang menyangkut dengan anggaran pembangunan, Vonny berharap hadrinya Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Gubernur (Pergub) yang dapat memberdayakan perempuan. Tetapi, ditengah pandemi ini, banyak rencana yang harus terhenti karena fokus dulu pada pandemi COVID-19. Hal ini karena dalam pembuatan regulasi membutuhkan naskah akademik dan anggaran.
(Musdalifa) Fokus pemangunan intangible (seuatu yang tidak kelihatan) diharapkan bahwa kita sebenarnya di DPRD SULSEL memiliki beberapa ide yang mendukung terwujudnya pembangunan intangible. Tetapi untuk mewujudkan itu butuh anggaran, sehingga kita membutuhkan masyarakat dan akademisi supaya perdanya matang.
Diskusi berlanjut dengan pertanyaan dari peserta live instagram terkait motivasi Vonny untuk bergabung dalam partai politik dan informasi terkait pembangunan tangible dan intangible yang didanai melalui anggaran APBD Provinsi Sulawesi Selatan.
Vonny menyampaikan bahwa DPRD Provinsi Sulawesi Selatan baru saja melaunching E-Aspirasi ruang bagi masyarakat untuk mengajukan aspirasi terkait kebutuhan pembangunan infrastruktur dan perbaikan. Aspirasi juga dapat disampaikan melalui mention di instagram anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan yang bersangkutan dengan isu.
Vonny Ameliani menutup dialog dengan closing statemen bahwa pembanguan infrastruktur ada dua yakni tangible (berwujud) dan intangible (tidak berwujud). Perempuan diberikan kelebihan dengan karakteristik yang lebih detail. Untuk perempuan Indonesia, mari kita ciptakan pelanjut kita yang berkarakter dan mental yang lebih kuat. Hal ini untuk mendukung terwujudnya pengembangan karakter bangsa yang lebih baik lagi. Bagi yang ingin bergabung dengan politik, mari kita bersama dan bersinergi untuk melawan politik transaksional dengan politik intelektual. Saat ini kita sudah dapat mengakses berbagai macam hal melalui smartphone kita. Mari kita ciptakan politisi gaya baru yang dapat menyentuh masyarakat, berpikir taktis dan hadir dari sosok yang memberikan solusi bagi masyarakat.