Matakita.co, Makassar- Program Kerjasama penangkaran Perbenihan Padi antara International Cooperation and Development Fund (ICDF) dengan Universitas Hasanuddin kembali melaksanakan pelatihan untuk yang kedua kalinya. Pelatihan ini diikuti oleh 32 peserta yang merupakan koordinator daerah dari tujuh kabupaten yakni Kab. Gowa, Kab. Sidrap, Kab. Pinrang, Kab. Soppeng, Kab. Wajo, Kab. Bone dan Kab. Luwu Utara dan satu kota madya yaitu Kota Parepare. Pelatihan yang ditangani langsung oleh Centre of Excellence (CoE) Perbenihan Padi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin ini diselenggarakan selama tiga hari sejak Jum’at (29/10) – Minggu (31/10) secara luring terbatas di Hotel Arthama Makassar.
Pada acara pembukaan pelatihan tersebut, Rektor Universitas Hasanuddin yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama Indonesia-Taiwan melalui program Centre of Exchellence (CoE) telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Sulawesi Selatan terutama di sektor persediaan benih dan kontribusi begitu besar bagi Unhas terutama dalam dharma pengabdian pada masyarakat.
“Kami (Unhas) bangga dengan adanya program penangkaran benih padi ini yang menunjukkan bahwa Taiwan ICDF mempercayai Unhas untuk menjalankan program ini. Program ini telah menjalankan fungsi pengabdian masyarakat dalam tri darma perguruan tinggi” jelas Nasrum Massi.
Perwakilan dari pihak Taiwan ICDF, Mr. Dennis Kao berterima kasih kepada pihak Unhas dan para kelompok tani dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Menurut pria berkebangsaan Taiwan bahwa pelatihan kali ini disampaikan beragam materi, seperti pemasaran, perbenihan, benih padi, dan pengaplikasian drone pada bidang pertanian.
“Pada pelatihan ini, kami berharap bisa mendapat banyak pengetahuan dan informasi yang mereka butuhkan. Pada program pertama, kami fokus pada perbenihan padi, kami mengajari petani bagaimana memproduksi benih padi. Namun, pada program kedua ini, kami memperkenalkan pertanian cerdas dan drone di Sulawesi Selatan karena kami harap pemerintah setempat juga bisa mendapatkan pengetahuan baru dan informasi tentang ini.,” papar Mr. Kao dengan antusias.
Dan Dekan Pertanian Universitas Hasanuddin yang diwakili oleh Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan, Dr. Ir. Novaty Eny Dungga, MP. Menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pihak Taiwan ICDF atas komitmen dan Kerjasama yang luar biasa.
Untuk peserta pelatihan ini dibekali 13 (tiga belas) materi berbeda dari Sabtu hingga Minggu yang berfokus pada budidaya padi yakni Kebijakan Pengembangan dan Pemasaran Perbenihan Padi di Sulawesi Selatan oleh Abd Gafar dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulawesi Selatan, Prosedur Penangkaran Benih Padi oleh BSMB Maros, Rekayasa Teknologi Budidaya padi Padi oleh Dr. Ir. Amir Yassi M.Si, cs Teknologi Perbenihan Tanaman Padi oleh Dr. Ir. Muh. Farid BDR, MP, Pemanfaatan Drone sebagai Bagian dari Smartfarm Agriculture oleh Ahmad Fauzan Adzina, S.P.,M.Sc, Peranan Iklim pada Perbenihan Padi oleg Prof. Dr. Ir. Kaimuddin, M.Si, Pengendalian Hama Tanaman Padi oleh Titik Ki Emawati M. Sc, dan Teknologi Pemupukan Tanaman Padi Spesifik Lokasi oleh Dr. Ir. J. Muh. Jayadi, MP. Pemberian materi berlangsung mulai pukul 08.00 – 17.30 WITA.
Kemudian Prof. Dr. Ir. Yunus Musa, M.Sc. sebagai koordinator CoE Perbenihan Padi Fakultas Pertanian Unhas yang juga sekaligus penganggung jawab kegiatan ini berharap agar peserta dapat serius dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pelatihan untuk meningkatkan kualitas benih padi mereka.
“Dengan adanya pelatihan ini, semoga dapat meningkatkan kualitas benih padi kita di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu peserta harus mengikuti kegiatan ini dengan serius. Apalagi pelatihan kali ini fokus pada penerapan konsep smart farming dengan penggunaan aplikasi drone,” harap Yunus Musa. Lkm