MataKita.co, Gorontalo – Masjid Darul Arqam Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Gorontalo rutin melaksanakan tauziah rutin sebelum berbuka puasa.
Ketua panitia buka puasa Mujahid Ngou dalam wawancara (12/4/2022) menyampaikan, Sebelumnya Viral daftar menu yang dibuat oleh panitia buka puasa, dimana dalam menu itu dicantumkan daftar berbagai menu makanan, mulai makanan khas Gorontalo, makanan khas Jawa Madura, masakan padang, makanan khas Makassar, makanan khas Arab, dan berbagai macam makanan yang biasa disebut menu Sultan atau menu elit untuk orang orang kaya.
“Ini pertama kali ada di Gorontalo, ada Masjid yang mengumumkan daftar menu bukan daftar pembawa buka puasa yang diumumkan sebagaimana masjid – masjid pada umumnya,” tutupnya.
Rektor UMGO Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong dalam penyampaian materinya yang berjudul bulan suci Ramadhan sebagai motivasi mewujudkan tujuan hidup.
Lanjut Prof Kadim menjelaskan Allah SWT berfirman aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali menyembah dan beribadah kepadaku. Ini penting sekali bahwa karena tujuannya Allah agar kita masuk syurga kembali. Terus apa strategi dan cara Allah untuk masuk syurga lagi karena nabi Adam dulu ditempatkan di syurga.
“Maka Allah perintahkan kita untuk beribadah kepadanya, dan tata cara beribadah yang diperintahkan baik itu ibadah umum dan ibadah khusus termasuk berpuasa agar selamat mencapai tujuan hidup. Allah ciptakan 1 bulan dari 12 bulan, sebagai bulan mulia, bulan dilipatgandakan pahala, pembebasan dari apa neraka, bulan penuh ampunan, namun ada syaratnya yaitu pertama berpuasa dengan keimanan, dengan kehati – hatian, penuh perhitungan, maka dosa yang lama akan diampuni dan kembali fitrah” jelasnya.
Prof Kadim menambahkan, dosa kita diampuni jika syarat terpenuhi. Termasuk hati hati diawal puasa dan pada saat jelang berbuka puasa, jangan sampai dengar Adzan di HP langsung berbuka padahal belum waktunya, ini butuh kehati- hatian. Kedua yaitu menegakkan dan mendirikan malam Ramadhan dengan sholat tarawih dan amalan – amalan lain, termasuk tadarrus Al Qur’an.
“Kalau di bulan lain ada waktu – waktu tertentu di ijabah doa, kalau bulan puasa 24 jam doa ijabah dan pintu ampun terbuka lebar. Dan bulan puasa ini kita harus punya target, harus punya target dari 10 %- sampai 100%, termasuk kita tahu sholat sendirian dengan sholat berjamaah 1 = 27 derajat harus punya target 80% ke atas untuk mencapai derajat ketaqwaan termasuk target berapa kali khatam Al qur’an dan harus ada muhasabah, apakah ini bulan terakhir berpuasa akan berbeda dengan puasanya dengan orang yang tidak punya target, jika ini puasa terakhir maka target kita akan tinggi. Allah akan mengabulkan semua doa dan permintaan hambanya, ada yang tertunda dan ada nanti di akhirat baru Allah akan penuhi” jelasnya.
Terakhir Prof. Kadim menceritakan kisah sahabat yang ketika sakaratul maut dan menyebut kata, kenapa tidak lebih jauh, kenapa bukan yang baru dan kenapa bukan semuanya. Allah perlihatkan amalan dia ketika ke Masjid dengan jarak jauh, maka Allah perlihatkan amalannya dan keluar kata tidak lebih jauh.
“Amalannyan ketika memberi bajunya untuk orang yang kedinginan, dan keluarlah kata kenapa bukan yang baru. Amalannya ketika memberi sebagian rotinya kepada kepada orang yang lapar, maka keluar kata kenapa bukan semuanya. Maka mari di bulan suci Ramadhan, kita perbanyak amalan kita, itu memang susah, namun Allah berkata dibalik kesusahan ada kemudahan, itu janji Allah,” tutupnya.