Beranda Kampus Prodi PGSD FKIP Pelopor Pertama MBKM Membangun Desa di UMGO

Prodi PGSD FKIP Pelopor Pertama MBKM Membangun Desa di UMGO

0

MataKita.co, Makassar – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) menjadi prodi pertama sebagai pelopor pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Dakwah (KKD) membangun Desa.

Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong hadir memberi pembekalan kepada 60 peserta kegiatan MBKM di Gedung Pemberdayaan Haryono Suyono LP2M (18/4/2022).

Dekan FKIP Dr. Abd. Hamid Isa dalam sambutannya menyampaikan berkenaan dengan pembekalan hari ini beberapa informasi kami laporkan diantaranya penyamaan persepsi sebelum pembekalan dengan para dosen pengampu mata kuliah dan nantinya juga menjadi pembimbing lapangan.

Hamid Isa menyampaikan setelah penyamaan persepsi, kami buat pertemuan untuk menyusun proposal.

“Alhamdulillah berkah Ramadhan dan komitmen pak Rektor setujui pelaksanaan MBKM PGSD yang pertama di UMGO yang belajar di luar kampus,” ucapnya.

Sesuai dengan peraturan menteri nomor 3 tahun 2020 tentang kebijakan MBKM membangun Desa terdiri dari delapan bentuk kegiatan, setelah kami analisa ada empat kegiatan yang relevan bisa dilaksanakan PGSD, termasuk di dalamnya proyek Desa, mengajar di sekolah, penelitian dan proyek kemanusiaan.

Adapun lokasi pelaksanaan MBKM Membangun Desa setelah berkoordinasi dengan LP2M yaitu di beberapa Desa di Kabupaten Gorontalo, 2 Desa Kecamatan Limboto Barat, 1 Desa di Tibawa dan 1 Desa di Tolangohula dengan berbagai macam pertimbangan diantaranya kesiapan unsur – unsur pendukung terutama sekolah di Desa itu.

Beban SKS yang dikonversikan kepada mahasiswa semester enam yaitu ada tujuh mata kuliah dengan 16 SKS tambah satu mata kuliah khusus KKD dengan bobot 4 SKS, jadi semuanya 20 SKS dan berlangsung selama empat bulan sesuai dengan ketentuan, mohon dukungan semoga kegiatan berjalan lancar di lapangan,” tutupnya.

Rektor UMGO Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong dalam pengarahan dan pemaparan materi menyampaikan dalam mars FKIP yang dinyanyikan tadi, ada kata integritas, ilmiah, amaliah dan akhlakiyah, ini perlu kita amalkan karena itu yang ingin dicapai dalam kurikulum MBKM.

“Menjadi orang merdeka itu menurut Mas Menteri, harus susah dulu baru bisa merdeka, dulu sebelum merdeka Indonesia banyak darah dan nyawa dikorbankan.Dipundak kalian itu generasi anak didik ditaruh, guru itu penyejuk dalam kehausan dan pelita dalam kegelapan, jangan jadi guru menambah kehausan dan menambah kegelapan masa depan anak – anak” jelasnya.

Prof Kadim menjelaskan, kebijakan Implementasi MBKM dalam membangun Desa di Perguruan Tinggi, yaitu paling pertama harus dimiliki adalah prinsip kerja, yaitu prinsip kerja harus orientasi dakwah, mendidik itu harus mencerdaskan hati, sinergi antara kecerdasan intelektual, Emosional dan spiritual harus anda miliki.

Selain Rektor, adapun pemateri yang lain, ada Wakil Rektor I Prof. Dr. Hj. Moon Hidayati Otoluwa dengan judul materi MBKM, pilihan ruang belajar meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa, Wakil Rektor II Dr. Salahudin Pakaya dengan judul materi strategi pemberdayaan dalam pelaksanaan MBKM membangun Desa.

Materi keempat oleh Wakil Rektor III Dr. Apris Ara Tilome dengan judul materi peran mahasiswa dalam percepatan pembangunan desa melalui MBKM, materi kelima Dekan FKIP dengan judul materi MBKM, program belajar di luar kampus.

Sebagai pemateri terakhir di hadapan peserta MBKM yang turut dihadiri Dosen dan tenaga kependidikan di Lingkungan FKIP yaitu Kaprodi PGSD Yulanti S. Mooduto,M. Pd dengan judul materi kurikulum konversi mata kuliah dan format instrumen MBKM. setelah selesai materi, dilanjutkan dengan pertemuan masing – masing DPL dengan mahasiswa.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT