MataKita.co, Makassar – Departemen Ilmu Administrasi FISIP UNHAS mengadakan Kuliah Tamu yang bertajuk “Tantangan & Strategi Transformasi Pemerintahan Digital di Indonesia: Studi Kasus Pemerintah Jawa Barat”. Kegiatan ini dilakukan secara daring via Zoom pada Kamis, 9 Juni mulai pukul 10.00 sampai 11.55 Wita.
Kuliah Tamu ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Electronic Government yang menjadi salah satu subjek yang ada di Departemen Ilmu Administrasi. Program ini dihadirkan untuk lebih menambah ilmu dan pengetahuan tentang E-Gov bukan hanya untuk mahasiswa secara internal namun terbuka secara umum.
Dibuka oleh Andi Ahmad Yani M.Si, M.PA, M.Sc selaku salahsatu pengampu Mata Kuliah ini mengatakan bahwa kuliah tamu ini diharapkan mampu memperkaya pengetahuan terkait perkembangan teori dan perkembangan implementasi pada Pemerintahan Digital.
Webinar Kuliah Tamu menghadirkan Rian Andrian S.T, M.T selaku Digital Trasformation Team Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri yang juga Koordinator Divisi Analisis Jabar Digital Service.
Kuliah tamu ini diawali dengan diskursus mengapa pemerintahan harus melakukan transformasi? ASN yang dulunya menjadi Koordinator Divisi Ananlisis Jabar Digital Service ini mengkutip defenisi McKinsey yang berpendapat bahwa perubahan dan transformasi ini bertujuan menampung harapan masyarakat, meningkatkan pelayanan.
Selanjutnya, narasumber pada Kuliah Tamu memberikan gambaran upaya transformasi Jawa Barat menjadi provinsi Digital yang telah dilakukan. Dari beberapa unsur pendukung, Program yang dinamai Jabar Digital Service ini berkonsentrasi dan memberikan penekanan pada pengadaan sumberdaya manusia pada proses pembentukannya diawal.
“Karena ketersediaan tim kerja yang handal dan berorientasi pelayanan (service oriented) menjadi jaminan keberlanjutan suatu program transformasi digital pemerintah”, tandasnya.
Lebih lanjut, terangnya bahwa tim yang telah dibentuk melakukan Jabar Coding Camp. Kegiatan yang diklaim efektif dalam memberikan insight pada masyarakat sekitar terkait Digital Service. Hal ini dianggap penting masa pengenalan program yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan terkait digitalisasi.
Salahsatu produk layanan unggulan, Ekosistem Data Jabar merupakan kumpulan data yang dimiliki Pemerintah Provinsi. Secara garis besar, terbagi atas dua bagian dimana pemerintah memberikan data melalui platfom Satudata dan bagian lainnya menampung aspirasi masyarakat.
“Sejauh ini, Jabar Digital Service telah meraih 24 penghargaan. Namun bukan berarti tidak menemukan tantangan perjalanannya. Beberapa diantaranya ialah tidak meratanya infrastruktur telekomunikasi, kesenjangan digital. Ego sektoral antar perangkat daerah yang berimplikasi negatif terhadap koordinasi. Rendahnya literasi digital baik masyarakat maupun asn. Kesulitan mendapatkan talenta digital yang mau bersama-sama melakukan transformasi” jelasnya.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Lab Riset Kebijakan dan Manajemen Publik ini dihadiri 140 peserta dari peserta mata kuliah dan juga dosen Dep. Ilmu Administrasi serta mahasiswa administrasi publik dari universitas lain dan juga pemerhati pemerintahan digital.