Matakita.co, Gorontalo– Masyarakat Gorontalo dihebohkan dengan banyaknya kegiatan, simbol-simbol dan atribut separatis yang mulai marak di Gorontalo. Kegiatan dan lambang separatis itu diupload dalam media online dan media sosial sehingga membuat Gorontalo sekarang dicap sebagai salah satu sarang separatis.
Dalam rangka membuka kembali mata, telinga dan hati Pemerintah serta Masyarakat Gorontalo, kami dari Koalisi Masyarakat dan Pemuda Anti Separatis (KOMPAS) hari ini turun ke jalan untuk menolak keberadaan kegiatan separatis dan simbol-simbol separatis dari Bumi Serambi Madinah Gorontalo, ucap Hendra selaku Korlap demo, Kamis (9/6/2022) siang.
Kali ini masyarakat dan pemuda yang mengatasnamakan KOMPAS melakukan demo di Kantor Kesbangpol Kota Gorontalo dan Kantor Walikota Gorontalo menuntut agar Pemerintah membersihkan simbol, atribut, maupun kegiatan yang berbau separatis dari Bumi Serambi Madinah.
Disamping itu, masa aksi juga meminta Pemerintah melalui Kesbangpol untuk menertibkan ormas-ormas separatis maupun yang mendukung gerakan separatis di Gorontalo, bila perlu agar mencabut ijin ormas tersebut. Syarif selaku salah satu orator demo menambahkan, “Perlu adanya atensi para aparat untuk turun melakukan razia simbol-simbol separatis di kampus-kampus dan diasrama mahasiwa, bila pemerintah dan aparat tidak mampu maka kami rakyat Gorontalo siap untuk turun merazia semua tempat-tempat mereka”.
Menanggapi aspirasi masa aksi, Ismail Madjid selaku Sekda Kota Gorontalo mengatakan “sebagai warga negara wajib menanamkan nilai juang dan wajib menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila, oleh karena itu atas nama Pemkot Gorontalo, mendukung aspirasi masa aksi untuk memberantas separatisme dari tanah Gorontalo”.
Pihak pemerintah perlu adanya koordinasi dengan berbagai instansi baik kepolisian, TNI, dan dari pihak Kesbang untuk turun untuk melakukan razia, jadi perlu data yang akurat serta rapat Forkopinda membahas tentang persoalan ini. Namun demikian pemerintah kota Gorontalo sangat mendukung dan mengapresiasi gerakan para masa aksi untuk menolak separatisme di Gorontalo”, tutupnya.
