MataKita.co, Maros – Langkah cepat dilakukan tim Satuan Petugas (satgas) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan Tingkat Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros, dimana melakukan pemusnahan hewan ternak sapi warga yang terjangkit virus PMK.
17 ekor sapi yang positif PMK, terpaksa dimusnahkan dengan cara dipotong bersyarat (stampingout) serta dikuburkan ke dalam tanah sedalam 2 meter.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan, Syamsul Bahri menuturkan PMK merupakan kasus fenomena luar biasa penyebaran virus yang menyerang hewan ternak.
“Ini suatu fenomena yang luar biasa karena berhubungan dengan penyebaran virus yang mana penyebarannya sangat luar biasa yakni melalui media udara (airbond) bisa menulari wilayah sejauh 10 kilometer serta melalui media air bisa menulari wilayah sejauh 100 kilometer” jelas Syamsul Bahri, Kamis (28/07/2022).
Sejak munculnya wabah PMK pertama di Indonesia tepatnya daerah Jawa Timur dan Aceh lanjut Syamsu Bahri, pihaknya telah melakukan berbagai langkah preventif.
“Strategi pertama pihaknya melakukan pengawasan lalulintas ternak yang akan masuk ke wilayah Sulawesi Selatan serta antar wilayah kabupaten kota” jelasnya.
“Kemudian melalui peningkatan bios security, dimana para peternak dilarang sembarangan keluar masuk kandang milik orang lain. Dan mereka harus melalui bios security, yakni penyemprotan sebanyak tiga kali dalam sehari”, urai Syamsul.
“Selanjutnya sapi yang terjangkit akan dipotong bersyarat (stampingout) guna memutus mata rantai virus PMK ke ternak lainnya. Dan melakukan vaksinasi hewan ternak yang sehat dari lokasi yang terjangkit sejauh tiga kilometer” tutur Syamsul Bahri.
Dan lokasi yang terjangkit virus PMK akan diberikan 500 dosis.
“Untuk sementara ini, kami sebar 500 dosis guna menvaksin sapi yang masih sehat tepatnya di lokasi penyebaran virus PMK di Dusun Balapati Desa Moncongloe Lappara Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros” paparnya.
Untuk tingkat Sulawesi Selatan, daerah Maros merupakan kabupaten ke 14 yang terjangkit wabah virus PMK.
“Dari 24 kabupaten kota se Sulsel, Maros merupakan kabupaten ke 14 yang terjangkit virus PMK. Dan total sapi yang telah terjangkit hingga hari ini sebanyak 1023 ekor sapi dan kerbau. Dan daerah Jeneponto merupakan kabupaten yang paling banyak terjangkit yakni sebanyak 300 ekor”. pungkasnya.
Sementara, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Abdul Asiz mengatakan antisipasi masuknya wabah PMK telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Maros.
“Tiga minggu yang lalu, Pemkab Maros telah membentuk Tim Satgas serta mengeluarkan Surat Edaran Lockdown Jalur Lalulintas Hewan Ternak masuk ke Maros, agar tidak menjangkiti hewan ternak di Maros” jelasnya.
Dikatakan vaksin yang disediakan Pemprov Sulsel, belum mampu untuk menvaksin ratusan sapi yang sehat.
“500 dosis vaksin yang disediakan, belum cukup untuk menvaksin 2800 ekor sapi di Kecamatan Moncongloe, salah satu daerah munculnya wabah virus PMK di daerah Maros. Apalagi untuk daerah lainnya yang jumlah keseluruhan berjumlah 87033 ekor” ungkap Abdul Asiz.
“Meski masih kurang, namun pihaknya akan memanfaatkan vaksin yang disediakan untuk menvaksin sapi yang berada di jarak 3 Km dari pusat munculnya wabah” jelasnya.
Salah seorang pemilik sapi,Syamsuddin dengan ikhlas menyerahkan sapi yang sakit untuk dipotong bersyarat.
“Saya ikhlas, menerima bantuan penggantian kompensasi atas dipotongnya sapinya dengan nilai nominal yang telah ditentukan. Dirinya juga mengimbau para peternak sapi agar menjaga sapinya supaya tidak berkeliaran. Pasalnya dampak dari virus PMK ini, tidak sedikit sapinya terjangkit virus yang penularannya sangat cepat” pungkasnya.