MataKita.co, Bulukumba – KKNT Kopi Kahayya Bulukumba Posko 8 melakukan kunjungan ke daerah adat Sombayya guna memperkenalkan Warisan Budaya yang dimiliki oleh Desa Somba Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Minggu(14/08/2022)
Somba Palioi adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Dalam sejarahnya ada cerita rakyat yang berkembang di desa tersebut yaitu cerita tentang Sombayya salah satu warisan budaya yang di lestarikan hingga saat ini.
Sombayya adalah sosok perempuan keturunan bangsawan serta memiliki enam saudara, yaitu keturunan Cina, Belanda, Tanah Toraja, Jawa, Bone, dan yang terakhir keturunan Gowa. Ibu dari Sombayya adalah orang asli Bulukumba yang merupakan nama daerah saat ini. Sombayya datang berdua di Somba Palioi. Para pelayan dan pengawalnya yang berjumlah 40 orang telah menunggu kedatangan sombayya.
Masyarakat menemukan makam Sombayya pada saat itu dengan keadaan dikelilingi oleh batu besar, yang jika difikir secara logika tidak dapat diangkat oleh manusia. Keunikan inilah yang membuat masyarakat kagum dan percaya keajaiban yang terjadi pada Sombayya.
Masyarakatpun memperbaiki makan Sombayya untuk melestarikan dan menjaga makan tersebut. Masyarakat juga mendirikan rumah adat yang berdekatan dengan makam Sombayya. Rumah adat ini di gunakan untuk acara-acara yang diselenggarakan oleh masyarakat desa Somba Palioi untuk mempererat silahturahmi antar warga.
Menurut Mamung, salah satu orang yang dituakan di Desa Somba Palioi ada beberapa alasan sombayya datang di Somba Palioi, Ia mengatakan bahwa ada perselisihan yang terjadi antara Sombayya dan saudaranya yang merupakan keturunan Gowa. Perselisihannya yaitu Sombayya tidak menuruti perkataan dan keinginan dari saudaranya. Sehingga saudaranya tersebut marah dan bersumpah “saya dan keturunanku tidak akan menginjakkan kaki di daerahmu (daerah Sombayya) kecuali engkau menyembelih kerbau bertanduk emas.
Maka dari itu, Sombayya memutuskan untuk meninggalkan saudaranya dan kembali ke kampung ibunya lalu menetap di Somba Palioi. Sombayya menutup usianya dikarenakan sakit dan dimakamkan di daerah adat Sombayya yang dikenal saat ini.
Beberapa masyarakat Somba palioi percaya jika orang keturunan Gowa asli sulit untuk masuk ke desa ini dan tidak akan bertahan di desa ini lebih dari tiga hari. Kejadian-kejadian aneh juga pernah terjadi seperti kematian pekerja gowa yang sedang melakukan tugas di Desa Somba meninggal secara tiba-tiba yang tidak diketahui penyebab pastinya yang belum genap tiga hari dan kejadian lainnya. Namun, kembali bahwa kepercayaan terhadap hal ini tergangtung dari masing-masing pendapat seseorang.







































