Beranda Kampus Dosen UMGO Dampingi Perajin Tusuk Sate Lewat Program Hibah Pengabdian PKMS

Dosen UMGO Dampingi Perajin Tusuk Sate Lewat Program Hibah Pengabdian PKMS

1

MataKita.co, Gorontalo – Kerajinan tusuk sate di Desa Timuato, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo sudah lama dikenal masyarakat. Dimana untuk perajin produk tusuk sate dari bambu yang ada di Desa Timuato, adalah sekumpulan  Ibu Rumah Tangga (IRT) yang sudah sejak dulu dan turun temurun melakukan kegiatan ini namun secara kualitas dan kuantitas hasil olahannya masih relatif rendah. 

Adapun kualitas produk yang dihasilkan seperti ukuran panjang dan diameter belum seragam serta tingkat kehalusan setiap tusuk sate masih kurang. Kemudian untuk pengemasan produk atau packaging belum memadai, sehingga produk tersebut hanya diletakkan di dalam kardus bekas dan terbuka. 

Demikian juga bidang pemasaran produk masih bergantung pada pengumpul yang datang dan dijual di pasar tradisional, sementara di masa pandemi covid-19 kegiatan ini mengalami vakum para ibu-ibu perajin enggan melakukannya karena adanya pembatasan aktifitas.

Berangkat dari permalasalahan ini, yang menjadi landasan Dosen Program Studi Geografi, Fakultas Sains dan Ilmu Komputer (FSIK), Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) sebagai Penerima Hibah Pengabdian Program Kemitraan Masyarakat  Stimulus (PKMS),  yang mengangkat Tema “Peningkatan Nilai Pendapatan Pengrajin  Tusuk Sate Dengan Diversifikasi Produk”, melaksanakan kegiatan Pendampingan kepada sejumlah pengrajin tusuk sate di Desa Timuato, Sabtu (17/09/2022).

“Tujuan program ini untuk merubah perilaku perajin ibu-ibu rumah tangga dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kelompok mitra juga dapat dukukungan berupa pengadaan alat pembuatan tusuk sate yang diintroduksi dengan teknologi mesin gergaji listrik dan alat-alat lain, yang dapat memdukung kegiatan usaha mitra dan pada gilirannya dapat meningkatkan ekonomi ibu-ibu perajin dan masyarakat umumnya,” jelasnya.

Untuk metode pelaksanaan diarahkan pada pemecahan masalah yang meliputi: 

(1) Bidang Produksi Kegitan produksi berbahan baku bambu diarahkan pada kegiatan yang meliputi penjaminan produksi kerajinan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik dengan pengembangan diversifikasi produk, melalui teknik kerajinan selain tusuk sate akan menjadi produk hasil introduksi teknologi bagi ibu-ibu perajin tusuk sate agar menjadi masyarakat yang mengembangkan usaha ekonomi produktif . 

Perajin tusuk sate ibu-ibu rumah tangga menggunakan waktu senggangnya untuk menunjang ekonomi keluarga, untuk itu kepada ibu-ibu perlu diberikan motivasi  untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan kerajinan ini menjadi produk kerajinan lain yang memiliki desain unik dan menarik melalui program pengabdian kepada masyarakat. Dengan teknologi mesin peraut tusuk sate memiliki fungsi untuk menghaluskan bilah bambu dalam jumlah banyak dan waktu yang cepat dan dikembangkan menjadi produk kerajinan lain melalui diversifikasi produk dengan sentuhan teknologi akan memiliki nilai estetika yang tinggi, dan pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian keluarga ibu-ibu perajin di Desa Timuato. 

Dengan demikian serangkaian kegiatan yang kami lakukan adalah  pelatihan, pendampingan dan introduksi teknologi mesin peraut tusuk sate dan diversifikasi produk, pelatihaan pengemasan produk, juga Ketrampilan ibu-ibu perajin melakukan pemasaran dengan sistem pemasaran digital berbasis android tersebar melalui media sosial secara bersamaan akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi ibu-ibu perajin tusuk sate kelompok mitra “Ilalang” yang akan diberikan selama kurang lebih 1 tahun diharapkan akan menjadi produk unggulan Desa Timuato. 

Jika selama ini hasil penjualan dari satu produk saja yaitu tusuk sate hanya mampu untuk membeli token listrik, maka ke depan keluarga ibu-ibu perajin akan berubah dari ekonomi kurang produktif menjadi ekonomi yang lebih produktif. 

(2) Bidang Pengemasan Melalui pendampingan dalam kegiatan ini diperkenalkan bahan pengemasan produk untuk membantu ibu-ibu perajin dilakukan dengan menggunakan : Kantong Plastik bening, tusuk sate dan tusuk gigi dari berbagai ukuran dapat dikemas disesuaikan dengan produk yang akan dibuat. 

Sementara untuk diversifikasi produk yang akan dibuat pengemasannya menggunakan plastik untuk melindungi produk dari debu sebelum dijual agar kualitas produk bersih dan higienis. Kemasan kotak plastik disesuaikan dari berbagai ukuran mulai ukuran kecil sampai ukuran sesuai dengan produk yang akan dibuat khususnya tusuk sate, karena produk tersebut untuk packaging itu perpak dalam jumlah banyak. 

(3) Bidang Pemasaran PKMS mitra Ilalang dalam proses pemasaran produk belum dilakukan secara maksimal, barang yang siap untuk dijual menunggu para pedagang datang membeli sehingga harga jualnya rendah karena posisi tawar-menawar ada pada para pedagang. untuk itu perlu pendampingan kepada para ibu rumah tangga untuk perluasan pemasaran dengan membentuk jaringan/networking dengan pemilik toko alfamart, indomart, dan kios-kios atau toko besar yang ada di Desa Timuato, dan para pedagang di pasar-pasar tradisional.

Pada kegiatan ini para ibu rumah tangga akan diperkenalkan dengan pemasaran melalui jalur online memanfaatkan smartphone yaitu melalui media sosial aplikasi lain yang tersedia. Dengan metode ini proses pemasaran barang produksi lebih mudah dan cepat dengan demikian nilai barang produksi para ibu rumah tangga dapat meningkat.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT