MataKita.co, Temanggung – Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tarif angkutan umum di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 25 persen. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Organisasi angkutan darat (Organda) Kabupaten Temanggung, Sutrisno, kepada MataKita, Senin (24/10/22).
“Awak angkutan di Temanggung menaikan tarifnya rata rata Rp.1000 untuk semua jurusan demi menyiasati kenaikan harga BBM bersubsidi”
Dalam kesempatan tersebut, Sutrisno menerangkan banyak penumpang menerima keputusan tersebut. Namun, masalah lain muncul di lapangan saat mengisi BBM, yaitu antrean panjang yang terjadi di setiap SPBU. Beberapa penumpang juga terpaksa menunggu saat sopir mengisi BBM.
“masyarakat menerima dengan baik kenaikan tarif, namun banyak penumpang yang mengeluh jika terpaksa ikut sopir mengantre untuk membeli BBM”
Senada dengan Sutrisno, salah satu sopir angkutan, Muhtarom, menyayangkan antrean panjang di SPBU karena menghambat sopir angkutan dan menyebabkan keluhan penumpang yang terpaksa ikut.
“antrean di SPBU sangat lama bahkan tidak jarang harus antre sampai 1 jam”
Menyikapi hal tersebut Muhtarom yang juga menjabat sebagai Wakil Paguyuban Angkutan Desa Kedu berharap pemerintah menyediakan jalur prioritas khusus untuk angkutan umum.
“Sebelumnya, pemerintah telah menyediakan jalur khusus untuk angkot di tiap SPBU tapi sekarang sudah tidak ada. Harapan kami pemerintah menyediakan kembali jalur prioritas untuk angkutan umum”