MataKita.co, Gorontalo – Kalangan remaja memiliki Rasa keingintahuan yang besar, hal ini memicu daya pikir, serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan remaja. Akan tetapi, apabila tidak diawasi dengan baik, rasa penasaran dan proses pencarian jati diri pada remaja dapat menyebabkan remaja terjerumus pada perilaku menyimpang, seperti kenakalan remaja hingga pergaulan bebas, Katakanlah seperti seks bebas, tidak sedikit generasi muda termasuk remaja Gorontalo yang terjerumus dalam seks bebas.
Data menunjukkan bahwa, dari perilaku seks bebas, setiap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS). Secara global, 40 persen dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda dan perkiraan terakhir menunjukkan bahwa setiap harinya ada 7000 remaja terinfeksi HIV (Purnama, 2020).
Berkaca dari permasalahan ini, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk memberikan edukasi mengenai bahaya perilaku seks bebas, terutama tentang cara mencegahnya bagi siswa dan siswi yang berasal dari Sekolah SMA/MA Muhammadiyah se Provinsi Gorontalo dan para mahasiswa/mahasiswi UMGO.
Kegiatan ini bertemakan “Seminar Perempuan Gorontalo Darurat Sex Bebas dan Upaya Pencegahan Kekerasan Serta Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak” ini, dilaksanakan pada Selasa (25/10/2022) di Gedung Indoor David Bobihoe Akib. Usai kegiatan pembukaan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh beberapa narasumber seperti, Budiono Samu, Satgas P2TP2A PPA Provinsi Gorontalo, Shinto Mohamad, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Yuneike Bakri, Anggota Polri Polda Gorontalo, Since Ladji, Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo dan Erna Patuti, Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Provinsi Gorontalo.
“Insha Allah seminar kali, akan menjadi tekad UMGO untuk mencegah kekerasan seksual di Gorontalo khususnya dikalangan UMGO sendiri. Semoga dengan adanya tagline UMGO yaitu, Imannya kuat, Ilmunya Tinggi, Akhlaknya baik dan Soft Skillnya Hebat, dengan empat hal ini kita dapat menghindari dan mencegah terjadinya seks bebas ataupun kekerasan seksual disekitar kita,” Jelas,Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Dr. Apris Ara Tilome saat memberikan sambutan.
Dr. Apris juga memberikan apresiasi kepada IPM dan IMM Gorontalo yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, juga terimakasih atas kehadiran para pelajar.
“Semoga kalian bisa mengikuti materi dengan baik dan mendapat pencerahan dari ilmu yang diberikan pemateri sehingga nantinya ilmu ini akan bisa bermanfaat bagi kita semua,” harapnya.
Bersamaan dengan itu, Pimpinan Aisyiyah Gorontalo juga sebagai Wakil Rektor I bidang Akademik UMGO, Prof. Moon Hidayati Otoluwa, menegaskan kepada peserta yang hadiri yang didominasi oleh perempuan bahwa perempuan perlu patut dijaga bagaikan menjaga sebuah kristal.
“Kristal kalau ditekan kuat maka akan pecah dan seperti itulah gambaran seorang perempuan, oleh sebab itu harus hati-hati para lelaki untuk menghadapi perempuan. Perempuan adalah makhluk yang sangat sempurna walaupun kita dikatakan lemah tapi sebenarnya kita lebih kuat dari laki laki dalam artian, untuk beberapa hal wanita memiliki keunggulan yang tidak dimiliki laki-laki untuk itu manfaatkan sebaik mungkin keunggulan itu dan jagalah marwah dan kehormatan kita sebagai perempuan yang beriman dan berilmu,” tegasnya.
Terakhir, Prof Moon meminta kepada kaum perempuan untuk menghadapi kehidupan dengan penuh rasa kuat dan gunakanlah kemampuan berpikir perempuan untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan, dengan baik dan bijak.
“Semoga juga apa yang kita bahas hari ini akan bermanfaat dan kita bisa terhindar dari yang tidak kita harapkan terjadi seperti seks bebas dan kekerasan seksual, mari kita sama-sama bersatu untuk memerangi dan mencegah kedua hal tersebut,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut dihadiri oleh Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, Pimpinan Aisyiyah Provinsi Gorontalo sekaligus Wakil Rektor I, Prof. Moon Hidayati Otoluwa, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Gorontalo, para narasumber, juga para siswa yang berasal dari berbagai sekolah dan mahasiswa UMGO.