MataKita.co, Makassar – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar mengadakan Konferensi Penalar Muda Unhas di Science Techno Park, Kampus Unhas Tamalanrea (12/11/2022).
Konferensi ini mengangkat tema “Strategi dan Taktik Gen-Z dalam Menghadapi Ancaman Resesi Global”.
Ketua Panitia, Mujaril Ismail menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan suatu program yang pertama kali diadakan oleh UKM KPI.
“Konferensi ini diharapkan menambah pemahaman mahasiswa dalam memandang ancaman resesi global serta memahamkan perannya sebagai kontrol sosial yang bijak dalam menanggapi transformasi dan perubahan yang masif pada lingkup kehidupan sosial di masyarakat” jelasnya.
Mujaril menjelaskan bahwa Konferensi Penalar Muda Unhas 2022 ini merupakan merupakan program inovatif yang digagas oleh ukm KPI Unhas guna membentuk kerjasama antar lembaga penalar tingkat universitas dan pembaga penalaran tingkat fakultas. Jadi bentuk kerjasamanya yaitu UKM KPI menginisiasi penyelenggaraan konferensi dimana UKM fakultas mengutus delegasi untuk memaparkan buah pikir yang inovatif dan solutif mengenai tema yang ditetapkan. Tapi tetap ukm kpi juga terdapat delegasi yang diutusnya.
“Diselenggarakannya merupakan bentuk inisiasi lahirnya kolaborasi antara lembaga penalaran tingkat Universitas dan lembaga penalaran tingkat Fakultas, juga diharapkan insight baru dapat terbentuk dalam melihat suatu isu dimana hasil dari kegiatannya itu mampu melahirkan langkah antisipatif atas permasalahan atas isu dan problem yang di perbincangkan, hasil dari solusi dan langkah antisipatif ini nntinya akan dituangkan ke dalam proceeding dan policy brief” jelasnya.
Rezki Erik Sandi selaku salah satu delegasi mengatakan bahwa konferensi penalar muda ini tentunya sangat baik. Kegiatan konferensi ini menjadi wadah bagi para kaum intelektual muda dalam hal ini dari berbagai lembaga penalaran untuk menyumbangkan gagasan terbaiknya dalam menghadapi sebuah isu apalagi isu yg di angkat adalah resesi global yg tentunya peran para intelek itu sangat dibutuhkan dalam memberikan gagasan. Selain itu dengan adanya konferensi ini dapat menambah relasi antara sesama penalar muda di berbagai fakultas.
“Saya harap semoga kegiatan konferensi ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja karena suatu gagasan tidak ada gunanya jika tidak ada implementasi. Selain itu, karena konferensi ini sangat bagus maka harapan kami kedepannya semoga konferensi ini tidak hanya dilaksanakan sekali saja tapi akan berlanjut terus menerus” harap mahasiswa FISIP Unhas ini.