Beranda Kampus Dirangkaikan Aksi Gizi, HMJ Ilmu Peternakan UIN Alauddin Gelar Seminar Bahas Peluang...

Dirangkaikan Aksi Gizi, HMJ Ilmu Peternakan UIN Alauddin Gelar Seminar Bahas Peluang Mahasiswa di Era 5.0

0

MataKita.co, Makassar – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Menggelar Kegiatan Seminar  Peternakan dengan tema ” Strategi Mahasiswa Peternakan dalam Memanfaatkan Peluang Terhadap Transformasi Global Diera Society 5.0″. Kegiatan seminar ini berlangsung pada tanggal 28 November di Kampus II UIN Alauddin Makassar tepatnya di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Kegiatan ini dihadiri oleh Mahasiswa, para dosen peternakan, kajur ilmu peternakan, warek III, wadek III dengan diisi oleh pemateri dari perusahaan Japfa Komfeed unit Makassar, dinas peternakan dan dosen dari jurusan ilmu peternakan sendiri.

Kegiatan penyuluhan peternakan ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Darussalam, M. Ag.  yang merupakan wakil rektor 3 bidang kemahasiswaan. 

Dalam sambutannya Prof Darussalam mengapresiasi kegiatan seminar peternakan dan menekankan betapa pentingnya kegiatan kegiatan seperti ini dalam peningkatan pengetahuan dan skill mahasiswa peternakan dalam menghadapi tantangan global di era Society 5.0.

“Potensi pengembangan sektor Peternakan sangat besar baik dalam perspektif sumber daya alam maupun sumber daya manusia” ucapnya

Dr. Muh. Nurhidayat, S. Pt., MP  selaku ketua prodi ilmu peternakan dalam sambutannya  menekankan bahwa kegiatan kegiatan positif seperti ini perlu untuk di pertahankan.

“energi positif yang anda miliki harus disalurkan dan digerakkan, kalau kita diam maka kita akan lapuk. Kita harus bergerak dan tetap bergerak karena proses itu yang akan menentukan anda menjadi lebih matang, menjadi generasi yang dibanggakan oleh bangsa” ujarnya.

Nurhidayat menambahkan, semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang baik buat kita semua” Tambahnya.

“Strategi dan skill yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam menghadapi tantangan diera 5.0 adalah beberapa diantaranya harus mampu mengikuti perkembangan zaman, komunikasi yang baik dan kreativitas. “Perubahan atau transformasi akan terus terjadi terutama teknologi begitu pula dengan pekerjaan di perusahaan² pasti sistem yang di pakai juga akan berubah…jadi strategi yang dibutuhkan sebagai generasi muda adalah harus bisa mengikuti dan beradaptasi dengan perubahan  yang terjadi. Kita sebagai generasi muda harus kreatif” ujar Kaifah Asgaf, S. TP., M. Si. Dalam materinya.

Disamping itu,  drh. Muh Nur Imam M sebagai salah satu pemateri yang diundang dari PT. Japfa Komfeet unit Makassar memotivasi kepada para mahasiswa peternakan khususnya agar tidak khawatir mau kerja apa setelah lulus karena diluaran sana banyak sekali perusahaan perusahaan peternakan yang membutuhkan karyawan setiap tahunnya yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa yang ingin mencari pekerjaan.

“Jangan berkecil hati karena setiap tahun akan terbuka berbagai macam tempat kerja di perusahaan perusahaan yang bergerak di peternakan” ujarnya.

Salah satu strategi penting yang telah dijalankan oleh kampus dalam mempersiapkan era Society 5.0 adalah mengadakan kolaborasi atau kerja sama dengan beberapa perusahaan peternakan misalnya perusahaan PT Japfa. Kolaborasi tersebut merupakan salah satu bentuk penyediaan sarana oleh kampus untuk para mahasiswa dalam peningkatan skill dan pengetahuan. Selain itu Dr. Muh Nur Hidayat, S. Pt., M.P berangkat dari pertanyaan salah satu peserta seminar juga mengungkapkan bahwa telah ada rencana jurusan ilmu peternakan uinam akan segera membuka kandang close house untuk unggas sebagai salah satu sarana penunjang bagi para mahasiswa agar tidak tertinggal dan dapat meningkatkan lagi skill yang dimiliki berdasarkan pada konsentrasi keilmuannya yaitu peternakan.

Sebagai penutup di akhir acara ada salah satu peserta seminar yang bertanya mengapa Indonesia tertinggal begitu jauh dari negara negara maju ” Indonesia masuk era 5.0  baru pada tahun 2045 sedangkan Jepang sudah masuk sejak 2019… selisihnya sangat jauh. Apakah konsep Society 5.0 cocok untuk diterapkan di Indonesia?”  tanyanya. 

Maka pertanyaan ini dijawab oleh drh. Nurlina Saking, M.Kes. MH.  Dari dinas peternakan

“Boleh, konsep Society 5.0 boleh dan harus di terapkan di Indonesia. Mengapa kita tertinggal begitu jauh, itu karena kualitas sumber daya manusia kita masih belum mumpuni. Namun kita tidak boleh tinggal diam, kita tidak dapat menghentikan negara negara maju untuk tidak melakukan ini itu, satu satunya jalan adalah tetap maju.” Jawabannya. 

Nurlina menambahkan, Indonesia memasuki society 5.0 tahun 2045 itu hanyalah sebuah prediksi namun bukan berarti kita tidak bisa memasuki era tersebut sebelum 2045. Mari kita pangkas 2045 menjadi 2025…namun pertanyaannya apakah kita mau atau tidak mau.

 

Sebagai closing statement drh. Nurlina melempar pertanyaan kepada seluruh peserta seminar ” apakah kalian siap menjawab dan menghadapi era Society 5.0?

“Siap”..jawab para peserta seminar dengan penuh semangat.

Dengan adanya kegiatan kegiatan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan skill dan pengetahuan mahasiswa peternakan khususnya dalam menghadapi era Society 5.0

Setelah berakhirnya acara seminar dirangkaikan pula dengan pelaksanaan aksi gizi dengan tema “gizi optimal untuk generasi milenial “. 

Aksi gizi ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Himpunan mahasiswa jurusan ilmu peternakan setiap tahunnya, yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa peternakan memiliki produk hasil ternak yang sangat bermanfaat bagi kesehatan diantaranya susu, daging dan telur.

Aksi gizi inipun dilaksanakan didalam lingkungan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan mendapat tanggapan yang baik di beberapa fakultas dan di rektorat universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT