MataKita.co, Maros – Lembaga Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LP3A Indonesia) dan Kors HMI Wati (Kohati) Cabang Buttasalewangang Maros melaksanakan kegiatan Dialog Awal Tahun yang bertema “Refleksi awal Tahun; Peran Organisasi Perempuan Dalam Pencapaian Visi Misi Kabupaten Maros Dan Integrasi Program SDGs Nasional”. Kegiatan dialog ini bertempat di The Clove Cafe, Maros (6/1/2023)
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Kab. Maros, yang diwakili oleh Kepala Bidang PHPKA, Hasmawati, S.Kep.Ns.M.Kes, Ketua LP3A Indonesia, Sri Marlina dan Direktur Maupe, Hj. Agusnawati. Selain itu juga hadir Risma Ardianti dari LP3A Indonesia yang membawakan _Opening Speech
Peserta kegiatan dialog ini adalah ketua-ketua oganisasi perempuan yang ada di Kabupaten Maros diantaranya ketua Kopri PMII Cabang Maros, Sekretaris umum IMM Maros, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan BKPRMI, Kepala Sekolah SPPM Maupe, dan Perwakilan Mahasiswi.
Risma Ardianti dalam opening speechnya mengatakan bahwa salah satu hal yang ingin dicapai dalam program SDGs adalah kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Olehnya itu organisasi yang mampu mengambil peran adalah organisasi yang layak dijadikan rolemodel. Saatnya organisasi perempuan mengambil peran” jelasnya.
Kegiatan dialog yang berlangsung kurang lebih 4 jam memantik animo berorganisasi peserta. Hal itu diutarakan oleh salah satu Narasharing, Alfini Ramdini Dg Lu’mu, S.Pd.
“Saya sangat terharu setelah mendengar para narssumber dan pergerakan perempuan-perempuan yang ada di Maros. Nantinya kamipun siap berkolaborasi bersama untuk sama-sama membuat perempuan berkembang” jelas sekretaris IMM Maros ini.
Menyambut antusiasme peserta, ketua LP3A Indonesia, Sri Marlina menyatakan bahwa rawatlah terus spirit positif awal tahun kita menuju out put yang maksimal. Mari kita mengambil peran memaksimalkan pencapaian visi misi Pemda sesuai dengan yang tertuang dalam RPJM sebagai ukuran pemerintahan yang memiliki perencanaan. Good goverment akan terwujud maksimal ketika seluruh organisasi perempuan mengambil peran.
“Sejatinya perempuan yang berhasil adalah perempuan yang menyebarkan lebih banyak energi positif membuat perempuan lainnya tercerahkan, berdaya dan saling menguatkan dalam energi positif berkolaborasi” jelasnya.
Selain itu, Ketua Kohati Maros sebagai mintra dalam kegiatan dialog ini mengungkapkan harapannya. Bahwa organisasi perempuan mampu bersinergi dan mampu berkonstribusi dalam pencapaian visi misi Kabupaten Maros.
“Semoga organisasi perempuan mampu bersinergi dan berkontribusi dalam pencapaian visi misi Kabupaten Maros. Dialog ini tidak berhenti hanya sampai disini saja akan tetapi ada tindak lanjut setelahnya. Perempuan hebat perempuan berdaya.” jelasnya
Dalam kegiatan dialog ini melahirkan 3 (tiga) RTL (Rencana Tindak Lanjut) yaitu;
1. gerakan bersama stop perkawinan anak.
2. Goes to kampus Gerakan bersama dalam kampanye remaja putri produktif menuju generasi bebas stunting.
3. Pemda dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan akan melibatkan organisasi perempuan dan kemahasiswaan dalam pelaksanaan kegiatan.