MataKIita.co, Makassar – Kebijakan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, diantaranya physichal distancing, lockdown, PSBB dan PPKM, kesemuanya memiliki benang merah yakni pembatasan interaksi secara langsung sehingga terjadi peralihan kegiatan dari luar jaringan menjadi dalam jaringan. Hal ini tentu menjadi hambatan dan tantangan tersendiri dalam berorganisasi, karena pada dasarnya berorganisasi adalah aktivitas berkumpul. Merespon hal tersebut, kampus gagasan menggelar diskusi via instagram dengan menghadirkan Muh. Akbar Supriadi (Stafsus Dewan Pendidikan Kota Makassar). Diskusi dengan tema “Berorganisasi Pasca Pandemi, Masihkah Antusias?” berlangsung pada tanggal 10 Februari 2023 pukul 20.00. Kegiatan ini dipandu oleh Diarmila yang juga merupakan wakil rektor 1 Kampus Gagasan.
Muh. Akbar Supriadi dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Covid-19 tidak hanya dapat dilihat sebagai tantangan melainkan sekaligus peluang. Sebagaimana formulasi gagasan oleh Fritjof capra dalam bukunya yang menuliskan “Wei” yang dapat diterjemahkan sebagai krisis yang berarti sebagai hambatan, tantangan bahkan peluang yang bergantung pada cara kita menanggapi kehadiran Covid-19.
“Hal ini berarti, organisasi dapat mengambil peluang ketika mampu menerjemahkan krisis Covid-19 dan segala efek domino yang ditimbulkannya dengan berpikir kreatif, organisasi seperti inilah yang mampu bertahan pada masa krisis. Lagi pula Covid-19 telah mengarahkan secara tidak sengaja agar organisasi memanfaatkan tekhnologi dalam berorganisasi” jelas kader muda Muhammadiyah ini.
Stafsus Dewan Pendidikan Kota Makassar mempertegas bahwa Tanpa pandemi Covid-19 kita tidak akan melakukan akselerasi seperti hari ini, yang cenderung memanfaatkan tekhnologi sehingga mampu menambah frekuensi kegiatan dalam berorganisasi jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
“Kampus Gagasan dapat menjadi contoh konkret sebagai organisasi yang tetap antusias menjalankan aktivitasnya semasa pandemi bahkan telah membuat kultur baru dengan melaksanakan diskusi secara dalam jaringan (daring).” Tambahnya.
AKbar menjelaskan, meraih peluang atau tantangan dari Covid-19 juga dipengaruhi oleh siapa yang sedang menjabat dalam sebuah organisasi pada masa pandemi Covid-19. Melihat tahun kelahiran maka berdasarkan teori generasi, yang menjabat pada sebuah organisasi pada masa pandemi adalah Generasi Z, mereka yang dianggap cakap dalam memanfaatkan tekhnologi, dan tidak akan mengalami kegamangan dalam menghadapi tekhnologi, sehingga bisa menjadi narasi lebih lanjut bahwa mereka antusias dalam berorganisasi.
“Tak hanya itu, organisasi sebagai wadah juga harus mampu menciptakan simbiosis mutualisme, yang saling memberdayakan dengan menciptakan hubungan timbal balik bukan memanfaatkan serta membuat pola komunikasi dan pendekatan persuasif yang tidak mendikte adalah salah satu cara untuk meningkatkan antusias dalam berorganisasi” jelasnya.